Namun, seorang pejabat militer Korea Selatan rupanya merasa tidak nyaman dengan beberapa adegan di drama tersebut.
"Dramanya agak ekstrim untuk mengatakan bahwa semua itu bisa saja terjadi di markas pada tahun 2014," kata seorang pejabat militer Korea Selatan.
Menurut pejabat tersebut, bukan hanya satu atau dua adegan sadis dalam DP. Adegan mendorong seorang prajurit junior ke dinding paku, melepas pakaian dalamnya sampai kekerasan hingga pelecehan seksual juga dilakukan tanpa syarat.
Sontak, reaksi dari seorang pejabat militer tersebut menuai komentar dari netizen Korea.
"Dia mungkin merasa tidak nyaman karena drama itu menunjukkan fakta," kata netizen Korea dikutip Wikitree via Netizenbuzz.
"Mengapa dia berbicara seolah-olah semua itu akan baik-baik saja di tahun 2000 versus 2010?," ujar netter lain.
"Daripada berusaha menyembunyikan kesalahan masa lalu kita, mari kita fokus bekerja untuk memperbaiki kondisi masa depan kita," tutur netter lain.
"Dia merasa tidak nyaman karena dramanya terlalu nyata," sahut netter lain.