Kay Sebastene Ungkap Kejujuran di Single I’m Not

Selebritalk - 11 Jun 2025, 21:47 WIB
Penulis: Mambang Yazid
Editor: Tim Selebritalk
Kay Sebastene
Kay Sebastene /dok.pribadi

SELEBRITALK - Tidak semua perjalanan musikal dimulai dari harmoni; beberapa justru lahir dari kekacauan batin dan keberanian untuk mengakuinya. Itulah yang dilakukan Kay Sebastene, musisi muda asal Bandung, yang baru saja meluncurkan single terbarunya “I’m Not” pada 6 Juni 2025. Sebuah lagu pembuka dari album debutnya yang bertajuk Are You oK?, yang dijadwalkan rilis di penghujung tahun.

Lewat “I’m Not”, Kay Sebastene menjawab satu pertanyaan yang selama ini terasa membebani: Are you okay? Jawabannya jujur, lantang, dan penuh luka, “I’m not.” Dalam dunia yang menuntut segala sesuatu terlihat baik-baik saja, Kay memilih untuk tidak berpura-pura.

“Kalau orang bertanya, ‘Are you oK?’, itu karena mereka merasa aku nggak baik-baik saja. Padahal aku sendiri belum tentu siap mengakui itu,” ungkap Kay Sebastene dalam percakapan intim dengan awak media, Rabu 11 Juni 2025, di FX Sudirman Jakarta.

Baca Juga: Ajak Move On dari Masa Lalu, Briana Rilis Debut Single Cinta Baru

Ini bukan sekadar lagu pembuka. Ini adalah pintu yang dibuka menuju ruang gelap dalam diri, yang selama ini tertutup rapat. Sebuah pernyataan bahwa Kay tidak ingin menjadi bintang yang bersinar karena topengnya, melainkan karena keberaniannya menanggalkan itu semua.

Bagi para penikmat musik visual Kay, “I’m Not” adalah lanjutan dari semesta yang telah ia bangun sejak tahun 2023 lewat single “who the hecK”, yang membalut cerita dalam genre dark comedy. Kala itu, ia hadir sebagai alter ego berjubah hitam, mata-mata yang hidup di antara absurditas dan pencarian jati diri.

Simbol warna ungu yang dulu hanya muncul sebagai mantel misterius di atas delman kini hadir sebagai warna utama dalam fase baru Kay: kejujuran. “Ungu itu kejujuranku. It's in my blood,” tegasnya.

Dalam narasi visual album Are You oK?, warna, karakter, hingga simbol-simbol sinematik bukan hanya pelengkap estetika, melainkan jembatan emosional antara Kay dan para pendengarnya.

Yang membuat proyek ini istimewa bukan hanya musikalitas atau visualnya, tetapi cara Kay menjadikan Are You oK? sebagai sebuah gerakan sosial. Bersama timnya, We Eleveight, Kay membagikan 100 surat di Jalan Braga, Bandung, dengan satu pertanyaan sederhana: Are you oK?

Halaman:

Tags

Terkini