SELEBRITALK - Hari Jumat menjadi salah satu waktu yang disunnahkan untuk membaca surat Al Kahfi yang dimulai dari tenggelamnya matahari pada hari Kamis hingga menjelang matahari tenggelam di hari Jumat.
Surat Al Kahfi sendiri merupakan surat ke-18 dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 110 ayat. Al Kahfi memiliki arti penghuni-penghuni gua.
Surah Al Kahfi memiliki banyak keutamaan sehingga Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam sendiri memerintahkan pengikutnya untuk membacanya setiap hari Jumat.
Hingga saat ini, umat Islam didorong untuk membaca dan melafalkan surah Al Kahfi setiap hari Jumat.
Baca Juga: Rasulullah Sudah Beri Petunjuk Soal Satu Waktu di Hari Jumat yang Mustajab untuk Berdoa
Tapi apa sebenarnya yang kita peroleh dari melakukannya?
Banyak hadits yang membicarakan seputar pahala ataupun keutamaan membaca Surat Al Kahfi.
Diberitakan, dalam hal ini, orang yang menghafalkan sepuluh ayat pertama (atau lima ayat terakhir menurut hadits) dari surah ini, akan diterangi oleh cahaya (Noor) antara hari Jumat ini dan berikutnya.
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam berkata: "Siapa pun yang membaca Surah Al Kahfi (Gua) pada hari Jumat, Allah menerangi itu antara dua hari Jumat”.
Baca Juga: 8 Amalan yang Dianjurkan Dilakukan Pada Hari Jumat
Hadits tersebut diriwayatkan oleh An-Nassai, Al-Hakem dan Al-Bayhaqi menurut Abu Said al-Khudari, disahkan oleh Al-Albani.
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Siapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua Jumat.” HR. Abu Bakr bin Mardawaih).
Selain itu, membacanya pada hari Jumat juga akan menghindarkan umat dari fitnah Dajjal yang keji.
Baca Juga: PPKM Darurat, Ini Dia Aturan Memakai Masker yang Benar
“Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari permulaan surat Al Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” (HR Muslim).
Arti Surat Al Kahfi
Surat Al Kahfi merupakan surat ke-18 dalam Al-Qur’an yang berarti para penghuni goa. Surat ini mengisahkan tujuh pemuda saleh dan seekor anjing yang mengasingkan diri dari kejaran penguasa zalim dan kafir.
Mereka hidup pada masa Raja Diqyanus di Romawi beberapa ratus tahun sebelum diutusnya Nabiyullah Isa Alaihi Salam.
Mereka dipaksa menyembah berhala, namun para pemuda saleh ini menolak dan lari dari kejaran pasukan raja hingga sampai dimulut gua dan dijadikan tempat persembunyian.
Dengan izin Allah mereka kemudian ditidurkan selama 309 tahun di dalam gua, dan dibangkitkan kembali ketika masyarakat dan raja mereka sudah berganti menjadi masyarakat dan raja yang beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.***