Tata Cara Lengkap Sholat Tahajud Beserta Keutamaannya

- 13 Februari 2021, 20:23 WIB
Tata Cara Lengkap Sholat Tahajud dan Keutamannya
Tata Cara Lengkap Sholat Tahajud dan Keutamannya /Pixabay

SELEBRITALK – Pada kalender Hijrah umat Muslim telah memasuki bulan Rajab. Salah satu amalan yang bisa dilakukan pada bulan Rajab adalah sholat tahajud.

Tata cara sholat tahajud sama seperti salat pada umumnya. Bedanya sholat tahajud harus dilakukan setelah tidur terlebih dahulu.

Sholat tahajud dianggap sebagai ibadah sholat sunnah yang paling istimewa. Disebut dalam Alquran, orang yang rajin melakukannya dapat diangkat ke tempat terpuji di mata Allah SWT.

Sholat tahajud hukumnya sunnah muakad. Walau tak wajib, sholat ini mempunyai banyak keajaiban. Bisa mewujudkan keinginan, seperti kesehatan, materi, karier, dan lainnya.

Waktu Sholat Tahajud

Sholat tahajud bisa dilakukan selepas waktu Isya hingga Subuh menjelang. Namun diutamakan dilakukan setelah waktu tidur dan waktu yang paling utama ialah saat sepertiga malam.

Waktu yang dimaksud sepertiga malam ialah pukul 01.30 hingga menjelang waktu subuh. Ini adalah waktu yang paling utama untuk melakukan sholat tahajud.

Baca Juga: Niat dan Keutamaan Puasa Rajab, Diampuni Dosa Hingga Masuk Surga

Jumlah Rakaat

Sholat tahajud dikerjakan minimal 2 rakaat hingga tak terbatas dengan masing-masing dua rakaat salam.

Niat Sholat Tahajud


اُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

"Ushallii sunnata-t-tahajjudi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'alla."

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah tahajud 2 rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala."

Ilustrasi orang sholat
Ilustrasi orang sholat pixabay/aieed

Doa Setelah Sholat Tahajud

Mengenai bacaan sholat tahajud, sebenarnya tidak ada kewajiban untuk membaca doa tertentu. Namun jika merujuk kebiasaan Rasulullah SAW beliau membaca doa berikut.

اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ

"Allahumma lakalhamdu annta nuurussamaawaati wal'ardhi wa manfiihina wa lakalhamdu annta, wa lakalhamdu annta qayyimussamaawaati wal'ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta rabbussamaawaati wal'ardhi wa manfiihinna.

Wal lakalhamdu annta mulkussamaawaati wal'ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta malikussamaawaati wal'ardhi wa manfiihinna wa lakalhamdu anntalhaqq wa wa'dukalhaqq, wa liqaa'uka haqq, wa qauluka haqq, waljannatu haqq, wannaaru haqq, wannabiyuuna haqq, wa muhammadun shallallaahu 'alaihi wa sallam haqq, wassaa'atu haqq.

Allahumma laka aslamtu wa 'alaika tawakkaltu wa bika aamanntu wa ilaika anabtu wa bika khaashuamtu wa ilaika haakamtu fagfirlii maa qaddamtu wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa a'lantu, anntalmuqaddimu wa anntalmu'akhkhiru laa ilaaha illaa annta anta ilaahii laa illaa annta.

Artinya:

"Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya.

Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya.
Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, surga adalah benar (ada), neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari- Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar.

Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum.

Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau".

Setelah melakukan sholat tahajud, salah satunya dengan membaca niat sholat tahajud kita dianjurkan untuk melakukan sholat penutup yakni sholat witir. Rakaatnya ganjil, bisa satu atau tiga rakaat.

Baca Juga: Peduli Sesama, Urban Company Serahkan Bantuan untuk Korban Bencana Alam di Kalsel dan Sulbar

Dilanjutkan Salat Witir

Sholat witir adalah sholat sunnah dengan jumlah rakaat ganjil yang dikerjakan untuk menutup ibadah sholat sunnah yang dikerjakan hari itu. Jika sudah selesai menjalankan sholat sunnah tahajud dan tidak bermaksud mengerjakan sholat sunnah lainnya, disarankan untuk mengerjakan sholat witir.

Sholat witir lazimnya dikerjakan dengan 3 rakaat. Namun jika kondisi fisik tidak memungkinkan, silakan jalankan sholat witir 1 rakaat.

Niat Sholat Witir

 

اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka'âtin mustaqbilal qiblati adâ'an lillâhi ta'âlâ

Artinya, "Aku menyengaja sholat sunnah shalat witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala."

اُصَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal Witri rak‘atan mustaqbilal qiblati adā’an makmūman lillāhi ta‘ālā.

Artinya, “Aku menyengaja sholat sunnah witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.”***


 

Editor: Gautama Adianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x