Pada paruh kedua abad ke-19, Amerika dibanjiri imigran baru. Para imigran baru ini, terutama jutaan orang Irlandia yang melarikan diri dari Kelaparan Kentang Irlandia, membantu mempopulerkan perayaan Halloween secara nasional.
Meminjam dari tradisi Eropa, orang Amerika mulai berdandan dengan kostum dan pergi dari rumah ke rumah meminta makanan atau uang, sebuah praktik yang akhirnya menjadi tradisi “trick-or-treat” saat ini.
Para wanita muda percaya bahwa pada Halloween mereka dapat meramalkan nama atau penampilan calon suami mereka dengan melakukan trik dengan benang, potongan apel atau cermin.
Baca Juga: Ikut Jejak BLACKPINK dan IU, aespa Masuk Daftar Chart Terlama di MelOn Top 10 dalam Sejarah
Pada akhir 1800-an, ada gerakan di Amerika untuk membentuk Halloween menjadi hari liburan di mana lebih banyak tentang komunitas dan kumpul-kumpul bertetangga daripada tentang hantu, lelucon, dan sihir.
Pada pergantian abad, pesta Halloween untuk anak-anak dan orang dewasa diputuskan menjadi cara paling umum untuk merayakan hari itu. Pesta itu sendiri berfokus pada permainan, makanan musiman, dan kostum pesta.
Seiring waktu, Halloween berkembang menjadi hari kegiatan seperti trik-or-treat, mengukir jack-o-lantern, pertemuan meriah, mengenakan kostum, dan makan suguhan.***