Untuk Memberi Data Sampah Plastik yang Akurat, Plastic Finance Daur Ulang Sampah Lewat Sistem Blockchain

- 11 Januari 2022, 23:09 WIB
Untuk Memberi Data Sampah Plastik yang Akurat, Plastic Finance Daur Ulang Sampah Lewat Sistem Blockchain
Untuk Memberi Data Sampah Plastik yang Akurat, Plastic Finance Daur Ulang Sampah Lewat Sistem Blockchain /Dok. Plastic Finance

SELEBRITALK - Startup karya anak bangsa, Plastic Finance mengusung konsep sirkular ekonomi dengan bergerak di bisnis daur ulang sampah plastik.

Kumpulan sampah plastik itu kemudian diintegrasikan dengan teknologi blockchain, dalam hal ini khususnya token Cryptocurrency.

Plastic finance membuat sebuah token cryptocurrency yang dinamakan PLAS token di dalam jaringan Binance Smart Chain.

Di saat mayoritas token crypto tidak mempunyai underlying asset, token ini justru memiliki underlying sektor riil berupa fasilitas daur ulang sampah plastik atau disebut juga MRF(Material Recovery Facility) di karawang dan bekasi yang sudah berjalan sejak Juni 2021.

Baca Juga: Intip Kompilasi Foto Kelulusan Anggota NCT, Foto Winwin Paling Legendaris, Mark dan Jaehyun Sangat Imut

Plastic Finance dalam proses bisnisnya mulai dari pengumpulan bahan baku sampah plastik oleh para pemulung di MRF, sortir bahan baku, hingga proses pengiriman hasil cacahan plastik untuk kemudian dijual ke pabrik penggilingan.

Semua proses akan menggunakan teknologi IOT (Internet of Things) dan blockchain.

Sehingga proses pencatatan akan menjadi akurat karena bahan baku sampah plastik akan tercatat secara otomatis melalui timbangan digital dan QR code.

Kemudian data tiap sampah plastik yang sudah di-scan tersebut akan tercatat dalam big data blockchain secara real time.

Baca Juga: Belum Dirilis, Tas dan Bros Rancangan V BTS Langsung Populer

Dari data yang sudah tercatat tersebut, akan dikumpulkan ke dalam indeks harga sampah plastik.

Indeks tersebut akan tersaji di dalam aplikasi mobile phone secara real time dan terbuka untuk publik.

Sebab, transparansi dan akuntabilitas adalah salah satu keunggulan yang dimiliki oleh teknologi blockchain.

Dalam setiap pembelian PLAS token, pembeli token turut berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon.

Karena 54% dari penjualan token akan digunakan untuk operasional pembelian bahan baku sampah plastik dan pembangunan MRF baru.

Baca Juga: Keluarga Tak Terima Nama Mendiang Henry Soetio Dicatut Untuk Memfitnah Orang

Baca Juga: Rilis Lagu Hijrah Cintaku, Grup Vokal ADAM Ajak yang Galau karena Pacaran Agar Berhijrah

Lalu 60% dari keuntungan proses MRF akan dialokasikan untuk proses buyback token.

Terdapat juga alokasi 5% tambahan untuk program penanaman pohon dengan menggandeng lembaga lembaga terkait.

Saat ini, Plastic Finance memiliki 2 MRF, ke depan Plastic Finance ingin menargetkan pembangunan 100 MRF di seluruh Indonesia.

Hal itu bertujuan agar mereka bisa membantu pihak manapun termasuk pemerintah dalam menyajikan data sampah plastik yang akurat di setiap daerah.***

Editor: Oktra Zulhaedah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x