Kementerian Ekraf Jajaki Kolaborasi dengan Pop Mart untuk Angkat IP Lokal Menuju Pasar Global

Selebritalk - 22 Mei 2025, 23:00 WIB
Penulis: Mambang Yazid
Editor: Tim Selebritalk
Wamenekraf Irene Umar bahas potensi dan angkat IP Lokal dengan Pop Mart menuju pasar global, Jakarta, Selasa 20 Mei 2025.
Wamenekraf Irene Umar bahas potensi dan angkat IP Lokal dengan Pop Mart menuju pasar global, Jakarta, Selasa 20 Mei 2025. /dok.Kemenekraf

SELEBRITALK - Komitmen Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) untuk membawa Kekayaan Intelektual (IP) lokal ke pasar global masih terus digencarkan. Terbaru, Kementerian Ekraf menjajaki kolaborasi dengan salah satu market IP yang sedang populer, Pop Mart, dengan melakukan audiensi di Autograph Tower, Thamrin Nine, Jakarta, Selasa, 20 Mei 2025.

“Di Indonesia banyak sekali IP, dan talenta-talentanya. Namun pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa mengembangkannya bersama-sama hingga IP lokal bisa mencapai standar global. Pop Mart memiliki banyak toko distribusi di hampir seluruh dunia, jadi ini bisa menjadi landasan yang bagus bagi tim Kementerian Ekraf untuk bisa mewujudkan para IP lokal ini bisa menuju pasar global,” ujar Wamen Ekraf Irene.

POP MART (09992.HK), didirikan pada 2010, menjadi perusahaan global terkemuka dalam industri budaya tren dan hiburan.

Baca Juga: Hadiri Peluncuran Buku Didiet Maulana, Wamen Ekraf Nilai Industri Penerbitan Fondasi Pengembangan Subsektor Kr

Berpusat pada IP, POP MART telah membangun platform komprehensif untuk inkubasi kreatif dan operasi IP, memberdayakan kreator global sambil memberikan produk, layanan, dan pengalaman hiburan yang menarik bagi konsumen.

Hal inilah yang mendorong Kementerian Ekraf untuk melakukan penjajakan kolaborasi dengan Pop Mart, sehingga desain-desain mainan dan _merchandise_ menarik serta unik karya anak bangsa bisa dipasarkan secara global.

Dalam audiensi tersebut, Wamen Ekraf Irene memaparkan beberapa IP lokal yang berasal dari karakter gim, film animasi dan komik saat ini sudah populer di tanah air. Contohnya Tahi Lalat, Jumbo, Si Juki, Tuti and Friends, Machine 56, yang dinilai memiliki potensi bersaing di kancah global.

“Kita melihat bahwa ini bisa menjadi potensi kerja sama yang saling membantu, bukan hanya membantu kita dalam memasarkan IP lokal, tetapi kita bisa saling bertukar budaya lewat IP. Seperti halnya kolaborasi yang sudah berjalan antara karakter Pokemon yang berasal dari Jepang dengan batik yang merupakan salah satu kekayaan intelektual di Indonesia,” jelas Wamen Ekraf Irene.

Penjajakan kolaborasi ini disambut antusias oleh delegasi Pop Mart. Mereka melihat bahwa audiensi bersama tim Kementerian Ekraf memberikan ide-ide yang menarik dan patut dipertimbangkan untuk bisa bekerja sama dan berkolaborasi.

Halaman:

Tags

Terkini