Network
SELEBRITALK - Kemenangan pasangan ganda putri cabang olahraga bulutangkis Greysia Polii dan Apriyani Rahayu hingga berhasil membawa medali emas untuk Indonesia hingga kini masih menjadi perbincangan publik.
Tak ayal jika banyak netizen yang penasaran dengan sosok mereka berdua diluar lapangan. Salah satunya dengan Apriyani Rahayu, perempuan kelahiran Konawe, Sulawesi Tenggara, 29 April 1998 lalu.
Ani, begitu sapaan akrabnya semasa kecil, adalah putri dari pasangan Siti Djauhar dan Amiruddin yang mulai menyukai bulutangkis sejak usia 9 tahun.
Saat itu Ani tak memiliki raket yang mumpuni, maka Opande (sapaan Ani kepada sang Ayah) membuatkannya raket sederhana yang terbuat dari kayu agar Ani bisa bermain bulutangkis dengan tetangga rumahnya.
Baca Juga: Giliran Chicco Jerikho Hadiahkan Gratis Kopi Seumur Hidup untuk Greysia Polii dan Apriyani Rahayu
Begitu besar dukungan kedua orangtua yang ia rasakan hingga membuatnya seperti sekarang ini. Bahkan almarhum ibunya yang tak ingin jauh dari sang putri, selalu menemani kemanapun Ani bertanding.
"Omande (panggilan Ani kepada Ibunya) itu tidak mau ngelepas saya kemanapun saya pergi. Mau saya ke Makassar atau ke Jakarta mamah saya ikut. Pada saat itu juga umur saya berapa gitu saya masih ngompol. Ternyata Omande ikut gara-gara itu juga," ungkapnya sambil terkekeh.
Meski mengaku sangat hobi bermain bulutangkis, namun Ani tak pernah terbersit sedikitpun untuk bisa menjadi atlet nasional Indonesia.
Terlebih jika mengingat kisah perjalanannya sebagai pebulutangkis yang sempat dihadapkan pada kondisi keterbatasan ekonomi.
