Happy Salma Rilis Drama Audio Misteri Nusantara, Ajak Raline Shah dan Deretan Artis Ternama

- 31 Oktober 2023, 16:00 WIB
Peluncuran Sandiwara Sastra Musim Kedua bertema Misteri Nusantara di Kemendikbudristek pada Senin, 30 Oktober 2023.
Peluncuran Sandiwara Sastra Musim Kedua bertema Misteri Nusantara di Kemendikbudristek pada Senin, 30 Oktober 2023. /Selebritalk/ratihnugra

SELEBRITALK - Kemendikbudristek bekerjasama dengan Titimangsa dan KawanKawan Media, kembali merilis 10 episode drama audio sebagai Sandiwara Sastra Musim Kedua bertema ‘Misteri Nusantara’, di kantor Kemendikbudristek pada Senin, 30 Oktober 2023.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim mengapresiasi peluncuran Sandiwara Sastra Musim Kedua ini.

“Saya sangat mengapresiasi semua tim yang tidak hanya terus membuat karya baru, tetapi juga mencari cara-cara baru dalam berkarya. Dengan mengalihwahanakan sastra ke dalam audio," ucap Nadiem Makarim.

Baca Juga: Sleep Call Raih 3 Piala di Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) 2023, Laura Basuki Menang Aktris Terbaik

"Sandiwara Sastra tidak hanya kreatif, tetapi juga memiliki unsur edukatif yang bisa digunakan oleh orang tua atau guru untuk memperkenalkan cerita-cerita rakyat nusantara kepada anak-anak dan murid-murid kita," tambahnya.

Disutradarai oleh Joned Suryatmoko dan Heliana Sinaga, Sandiwara Sastra musim kedua merupakan alih wahana karya sastra Indonesia ke dalam media audio yang berangkat dari cerita rakyat (folklore), urban legend, maupun cerita pendek di wilayah nusantara.

10 episode cerita tersebut ditulis oleh sastrawan kenamaan Indonesia dari Papua hingga Aceh, yaitu Aprila R. Wayar, Kurnia Effendi, Putu Wijaya, Mario F. Lawi; Faisal Oddang dan Feby Indirani; Risa Saraswati, Ilya Sigma dan Priesnanda Dwisatria; Hasan Aspahani dan Ali Sadli Salim; Guntur Alam, serta Azhari Aiyub.

Baca Juga: 4 Tahun Konflik, HYBE dan MBC Akhirnya Baikan

10 judul episode yang dihadirkan pada Sandiwara Sastra musim kedua ini menautkan beragam kisah misteri dengan kearifan lokal masing-masing daerah.

Yaitu “Perempuan Perkasa” (Papua), “Kampung Mati dan Hantu Berang-berang” (Kalimantan), “Si Manis Jembatan Ancol” (Jakarta), “Pahlawan” (Bali), Bombol dan Babi (NTT), “Keris” (Jawa), “Di Tubuh Tara dalam Rahim Pohon ” (Makassar), “Mimpi Jurai” (Sumatera), “Sandekala” (Jawa Barat), dan “Halo Bleki” (Aceh).

Halaman:

Editor: Oktra Zulhaedah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x