SELEBRITALK - Ketegangan antara kewajiban hukum dan komitmen profesional mewarnai kasus terbaru penyanyi R&B asal Amerika, Chris Brown. Meski sedang menghadapi tuduhan penyerangan berat di Inggris, Brown akhirnya dibebaskan dari tahanan setelah membayar uang jaminan sebesar 5 juta pound sterling (sekitar 6,7 juta dolar AS), Rabu 21 Mei, demi memastikan kelangsungan tur musiknya yang akan dimulai bulan depan.
Keputusan tersebut diambil oleh Hakim Tony Baumgartner dari Pengadilan Southwark Crown, yang mempertimbangkan aspek profesionalitas sang artis, Chris Brown, dalam putusannya.
"Chris Brown diperbolehkan melanjutkan tur, termasuk sejumlah pertunjukan di Inggris," ujar sang hakim, seraya menegaskan bahwa jaminan dibutuhkan untuk memastikan kehadiran Brown dalam proses hukum selanjutnya.
Baca Juga: Bayang-bayang Kekerasan Kembali Menjerat Chris Brown di Tengah Persiapan Tur Dunia
Chris Brown ditangkap polisi pada 15 Mei di sebuah hotel dekat Manchester, menyusul tuduhan penyerangan terhadap produser musik Abe Diaw di klub malam Tape, kawasan Mayfair, London, pada Februari 2023.
Insiden yang terjadi saat Chris Brown sedang menjalani tur itu disebut terekam kamera pengawas dan diduga melibatkan kekerasan fisik dengan botol, pukulan, dan tendangan. Seorang rekan Brown, musisi Hoody Baby (Omololu Akinlolu), juga didakwa dalam kasus yang sama.
Meski menghadapi tuduhan serius, Chris Brown tidak hadir dalam sidang terakhir dan belum mengajukan pembelaan. Sidang berikutnya dijadwalkan pada 20 Juni mendatang.
Namun di balik kasus hukum yang membelit, Brown tetap melangkah di panggung musik. Tur dunia bertajuk 11:11 dijadwalkan dimulai pada 8 Juni di Amsterdam, sebelum berlanjut ke Amerika Utara pada bulan Juli.
Jika tetap ditahan, ia terancam absen pada dua malam pertama tur tersebut, sesuatu yang bisa berdampak besar bagi ribuan penggemar dan kontrak bernilai jutaan dolar.