Viral Diet Tanpa Makan Sayur Ala Tya Ariestya, Ini Dampaknya untuk Kesehatan

- 5 Maret 2021, 09:10 WIB
Tya Ariestya.
Tya Ariestya. /instagram.com/tya_areistya

SELEBRITALK - Belakangan ini diet menjadi salah satu bahan pembahasan di dunia maya. Setelah diet ekstrim Rina Gunawan yang diduga menjadi penyebab terpapar Covid-19, hingga yang terbaru adalah diet ala selebritas Tya Ariestya, yang mampu menurunkan berat badannya secara drastis hanya dalam hitungan bulan.

Diet ala Tya Ariestya viral setelah dirinya mengaku berhasil memangkas berat badannya hingga 25 kilogram dalam kurun waktu empat bulan. Namun yang menjadi kontroversi adalah, Tya Ariestya melakukan diet tanpa mengonsumsi sayur yang menurutnya menghambat menurunkan berat badan.

Menanggapi hal itu, Ketua Indonesia Sport Nutrisionis Association (ISNA) Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes mengatakan diet seperti itu tidak benar. Fungsi dan manfaat sayur sangat dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan.

"Ini salah kalau dikatakan sayur menghambat penurunan berat badan. Secara kimia tubuh, justru sayur yang membantu jika terjadinya kerusakan metabolik ketika kita melakukan defisit energi," kata Dr. Rita yang merupakan ahli gizi dari FKM UI.

Baca Juga: Diet Bisa Turunkan Imun Tubuh Sehingga Rentan Terpapar Covid-19? Ini Kata Dokter

Sayuran kaya akan serat yang sangat dibutuhkan untuk menunjang sistem metabolik tubuh berlangsung sempurna. Sementara tubuh akan memakai energi secara 24 jam tanpa bergerak, terlebih untuk menggerakkan organ-organ tubuh yang tidak diperintah; seperti jantung berdetak, kerja ginjal, hati, usus, dan lambung.

"Ketika kita mendefisitkan energi, kemudian mikronutrien (seperti vitamin dan mineral) dan seratnya tidak dicukupi, itu akan membuat sistem kerja metabolik energi itu berlangsung tidak sempurna, dan itu tubuh membutuhkan serat dari sayuran," jelasnya.

Selain itu, fungsi utama serat adalah untuk menjaga keseimbangan mikrobiota dalam tubuh. Serat merupakan makanan bagi mikrobiota yang memiliki peran penting terhadap imunitas tubuh.

Baca Juga: Ali Charisma: Busana Muslim dan Wastra Khas Indonesia jadi Kekuatan Utama Industri Fashion Dalam Negeri

Jika tidak ada serat yang masuk, maka mikrobiota akan mati, dan menyebabkan antibodi tidak terbentuk, sehingga imunitas melemah.

Selanjutnya, fungsi sayur dan serat adalah untuk mengontrol kolesterol dan menstabilkan kadar glukosa darah. Jika hanya memakan nasi dengan lauk tanpa serat, maka kadar glukosa akan naik dan merangsang insulin.

"Insulin, kalau diproduksi dalam jumlah yang tinggi, bisa terjadi proses inflamasi atau peradangan dalam waktu yang singkat. Dalam waktu panjang, itu beresiko hiperglikemi dan diabetes meritus," katanya.

Serat bisa mencegah timbulnya resiko kanker kolon. Sebagaimana fungsinya serat dari sayuran menggerakkan peristaltik usus besar untuk memuluskan pekerjaannya mengeluarkan zat toksik di dalam tubuh.

Baca Juga: Letakan Es Batu di Bagian Tubuh Ini untuk Redakan Sakit Kepala dengan Cepat

Terakhir, sayur menghasilkan sisa basa yang sesuai dengan pH tubuh yang juga merupakan basa.

"Tubuh kita pH-nya basa. Jadi kalau kita mengonsumsi makanan lalu hasilnya asam, maka ginjal, hati dan paru-paru langsung bekerja untuk membasakan," kata Dr. Rita.

"Orang yang misalnya hanya makan protein saja bisa gagal ginjal karena ginjalnya bekerja keras untuk membasakan. Kalau kita makan sayur, maka itu akan membasakan dan kerja tubuh kita jadi tidak berat," imbuhnya.

Selain itu diet ala Tya Ariestya bisa berisiko kekurangan asupan kalori harian. Hal ini membahayakan kesehatan dan bisa berdampak jangka pendek hingga panjang.

Dampak jangka pendeknya akan menyebabkan proporsi tubuh akan menjadi tidak bagus. Jadi, komposisi tubuhnya tidak hanya lemak saja yang hilang, tapi juga penurunan massa otot, tulang, dan total air dalam tubuh.

Lebih lanjut, untuk efek jangka panjangnya, akan terjadi resiko gagal ginjal, gangguan fungsi hati, gangguan lambung, hingga irama denyut jantung.***

Editor: Gilang Kencana C.R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x