Mau Tetap Sehat Usai Makan Daging Kambing? Begini Cara Mengolahnya

- 5 Juni 2024, 17:33 WIB
Ilustrasi daging kambing
Ilustrasi daging kambing /Pixabay/Shutterbug75

SELEBRITALK - Menjelang hari raya Kurban, dalam setiap rumah kaum Muslimin biasanya tersedia daging kambing. Namun, kita ketahui dan bukan rahasia lagi, sesungguhnya banyak masyarakat takut mengonsumsi daging kambing.

Pasalnya, daging kambing diyakini bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit. Padahal, anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Daging kambing sebenarnya merupakan pilihan makanan yang lebih baik dibanding daging sapi dan ayam.

Pasalnya, daging kambing memiliki jumlah kalori, lemak, dan kolesterol total yang lebih rendah dibandingkan jenis daging lain.

Kadar zat besi dan kalium dari daging kambing juga lebih tinggi, bila cara mengolahnya benar dan porsinya tidak berlebihan. Nah, berikut cara makan daging kambing tanpa khawatir. Semua bermula dari cara mengolah daging kambing yang sehat.

Baca Juga: Potong 2 Ribu Ekor Kurban, Putra Siregar Kembali Pecahkan Rekor MURI

Hindari Terlalu Banyak Garam

Biasanya, untuk membuat masakan jadi gurih, makanan akan diberi banyak garam. Namun, jika masakan daging kambing terlalu asin justru dapat menimbulkan tekanan darah tinggi. 

Cara mengolah daging kambing agar tidak memancing tekanan darah tinggi adalah dengan membatasi penggunaan garam.

Karena sebenarnya di dalam daging kambing sudah terkandung sodium (garam) yang dapat membantu membuat menu masakan menjadi gurih dan kaya nutrisi.

Tak hanya memenuhi kebutuhan protein dan lemak dari daging kambing, kita juga bisa mendapat asupan serat serta vitamin dan mineral melalui sayuran yang dimasak bersama. Serat dari sayuran membantu melancarkan pencernaan dan mencegah kolesterol tinggi.

Baca Juga: Niat dan Keutamaan Puasa Sunnah Arafah Jelang Idul Adha 1443 Hijriah

Wajib Daging Segar

Pastikan daging kambing yang diolah benar-benar masih dalam keadaan segar. Ciri daging kambing segar adalah akan tampak berwarna merah cerah dan memiliki tekstur kenyal. Hindari memilih daging kambing yang berwarna pucat, berlendir, dan berbau tidak sedap. 

Pilih Bagian Rendah Lemak

Setiap bagian tubuh hewan memiliki kandungan lemak yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pastikan memilih bagian tubuh kambing yang kadar lemaknya rendah, seperti bagian paha atau has luar. Apabila daging yang digunakan terdapat banyak lemak, buang bagian itu sebelum mengolahnya.

Cara memasak daging kambing yang sehat penting dilakukan agar kandungan lemak di dalam masakan tidak bertambah akibat kadar lemak daging dan tambahan bumbu masakan seperti santan.

Jangan Kebanyakan Bumbu

Daging kambing sering diolah menjadi campuran nasi goreng, gulai, atau sate. Cara mengolah daging kambing seperti ini sebenarnya tidak terlalu direkomendasikan.

Daging kambing tidak dianjurkan berkontak langsung dengan penyedap rasa, minyak, atau mentega. Jika diolah dengan tambahan bahan tersebut, daging kambing dapat mengandung zat yang menyebabkan kolesterol tinggi atau tekanan darah melonjak.

Menambahkan terlalu banyak gula pasir, gula merah, ataupun kecap manis di dalam olahan daging kambing juga berisiko meningkatkan kalori. Semakin banyak kalori masuk ke tubuh, maka semakin tinggi risiko diabetes yang berujung pada masalah kesehatan.

Jika Digoreng, Gunakan Minyak Sehat

Daging yang diolah dengan suhu tinggi dapat berubah menjadi makanan yang mengandung zat karsinogen atau zat pemicu kanker.

Tapi jika terpaksa sekali waktu ingin menggoreng, sebaiknya jangan menggunakan metode deep-fried (menggoreng dengan banyak minyak). Gunakan jenis minyak yang lebih sehat, seperti minyak zaitun atau kanola.

Selain tidak mengandung kolesterol, minyak-minyak tersebut juga mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan tubuh.

Tambahkan Sayuran

Cara mengolah daging kambing agar rendah kolesterol bisa dengan menambahkan sayur-sayuran. Menu kambing pun sebaiknya diolah dengan cara direbus atau kukus.

Selain minim penyedap rasa, minyak, dan mentega, daging kambing yang diolah dengan cara direbus atau kukus biasanya tersaji bersama sayur-sayuran. Olahan tersebut merupakan menu masakan yang baik bagi kesehatan.

Sekali pun ingin makan daging kambing yang dibakar, pastikan tidak membakarnya sampai gosong. Sebelum menyantap, pastikan bagian daging yang gosong telah dibuang.

Tetap Batasi Mengonsumsi Daging Kambing

Meski mengolah dengan cara yang lebih sehat, bukan berarti kamu bisa makan daging kambing dalam porsi lebih banyak dan frekuensi lebih sering. 

Untuk menghindari masalah kesehatan seperti obesitas, tekanan darah tinggi, hingga kolesterol tinggi, kamu tetap dianjurkan membatasi jumlah makan daging kambing. Makan daging merah seperti daging kambing cukup 1-2 porsi setiap minggunya.***

Editor: Nini Sunny


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah