Pemilik nama asli Sadili Marken ini bercerita bahwa dulu penghasilannya hanya Rp15 ribu per hari, sebagai upah untuk menjualkan sate milik bibinya. Lantaran tak setiap hari berjualan, maksimal Merry hanya mendapat Rp150 ribu per bulan.
“Sate waktu itu masih Rp700, sehari dapatnya Rp15 ribu, saya kan dagangin punya bibi, jatah saya ya segitu, paling dapat Rp150 ribu sebulan,” pungkasnya.
Baca Juga: Maria Ozawa Buka-Bukaan, Debut Main Film Dewasa di Usia 18 Tahun Sempat Muntah Hingga Menikmatinya
Namun karena kehidupan Merry ditanggung sang bibi, penghasilan tersebut bisa ditabungnya. Ia bisa membeli kambing hingga sapi di kampung.
“Saya kan makan sama bibi, jadi nabung sama dia, lama-kelamaan saya kebeli kambing, kebeli sapi,” jawab Merry.***