Network
SELEBRITALK - Beberapa waktu lalau, Irni mantan asisten rumah tangga (ART) dari Desiree Tarigan dan Bams Samsons melaporkan mantan majikannya itu ke pihak kepolisia.
Irni mengaku mengalami penyekapan, kekerasan hingga penyitaan barang berupa ponsel secara paksa. Namun pengakuannya itu dibantah oleh pihak Desiree dan Bams.
Tak cukup sampai di situ, Irni pun mendatangi Komnas Perempuan pada Jumat 9 April 2021 untuk meminta pembelaan.
Usai melakukan pengaduan kepada Komnas Perempuan, Irni menantang Desiree Tarigan dan Bams Samsons untuk bersumpah di atas Alkitab.
Baca Juga: Pengakuan Jujur Aldi Taher Eneg Sama Dirinya Sendiri Bikin Netizen Heboh
Baca Juga: Maia Estianty Terlihat Pucat Setelah Dua Kali Positif Covid-19, 'Kali Ini Berbeda dari Sebelumnya'
"Nggak benar saya fitnah, berani nggak (Desiree dan Bams) sumpah di Alkitab dan cuci salib lalu diminum? Saya berani," ujar Irni ditemui di Komnas Perempuan, Jakarta Pusat, pada Jumat (9/4/2021).
"Itu bukan fitnah, saya orang kecil untuk apa fitnah?" kata Irni menambahkan.
Irni lantas menjelaskan alasannya baru melapor sekarang terkait kasus yang dialaminya. Menurut pengakuannya KTP dan ponselnya sempat disita oleh Desiree Tarigan sehingga kesulitan untuk melapor.
Sebelumnya, pihak Desiree dan Bams sudah melakukan klarifikasi mengenai tuduhan mantan ART-nya itu. Desiree mengatakan bahwa semua tuduhan mengenai penyekapan, tindak kekerasan hingga penyitaan barang berupa ponsel secara paksa adalah fitah.
"Itu fitnah, nggak benar. Nanti kita buktikan," kata Desiree Tarigan, Kamis 8 April 2021.
Baca Juga: Atta Halilintar Ingin Punya 15 Anak, Krisdayanti: Itu Pinggul Bisa Patah, Ngaco!
Baca Juga: Tolak Hadiah Mobil Lamborgini dan Apartemen, Revi Mariska Pamer Saldo ATM Rp12 M
Bams menambahkan biar publik nanti akan mengetahui kejadian sebenarnya. Bams beralasan jika harus terbuka semua khawatir akan membuka aib pihak lawan.
"Karena kejadiannya pun kalau sampai kita buka akan lumayan memalukan untuk pihak sana," ujar Bams.
Bams dan sang bunda mengaku sama sekali tak gentar karena mengaku memiliki bukti-bukti kuat atas dugaan penyekapan yang dituduhkan.
"Kita juga punya bukti-bukti soalnya. Jadi kalau itu buat konsumsi publik lumayan memalukan," ucapnya.***
