Webinar FFWI 2023: Merintis Jalan Menjadi Aktor Terbaik dan Populer

15 September 2023, 15:22 WIB
Putri Ayudhia menjadi narasumber dalam webinar FFWI 2023 /Dokumentasi FFWI

SELEBRITALK - Benarkah tampang cantik atau ganteng serta punya follower ratusan hingga jutaan lantas bisa langsung membuat film laris dan sukses?

"Nanti dulu!” kata aktris Putri Ayudya dan aktor Verdi Solaiman dengan tegas. "Bahwa untuk menjadi aktor atau aktris, setelah terpilih adalah kembali kepada kapasitas akting, juga kepandaian bergaul dengan para senior. Keterkenalan lewat medsos hanya salah satu modal awal," kata Putri Ayudya.

"Aktor dan aktris tidak sekedar bisa akting untuk perannya sendiri, tetapi dia harus memahami fungsi dari karakter tokoh yang dia mainkan. Dia harus punya visi yang sama dengan pemain lainnya," imbuh Verdi Solaiman.

Begitu, dikatakan kedua sosok aktris dan aktor pada gelaran webinar bertajuk "Mencari Aktor Terbaik, Peran Sanggar, dan Fenomena Artis dari Media Sosial", Kamis 14 September 2023.

Baca Juga: Tembus 2 Juta Lebih Penjualan di Minggu Pertama, Layover V BTS (Kim Taehyung) Catat Sejarah di Hanteo

Webinar ini merupakan pelaksanaan yang ketiga kalinya menjelang malam puncak FFWI yang akan digelar pada bulan Oktober 2023 mendatang.

Di awal perjalanan karier Annisa Putri Ayudya di awal tahun 2011, ia menjadi saksi bahwa di saat itu wajah bule dan keturunan Indo yang laku untuk mendapat peran dan mendominasi layar lebar Indonesia.

Kemudian waktu berjalan, selera pun pelan-pelan berganti ke wajah eksotik dan berparas lokal. Di mana ia bisa masuk di dalamnya.

"Kami sebagai aktor dan aktris memang front liner, garis terdepan dalam film dan harus punya daya tawar. Punya daya tawar itu bukan hanya fee. Artinya, kita bisa dibicarakan dan diperhitungkan karena memiliki kemampuan artistik," ujar aktris yang bermain dalam film Mengejar Embun ke Eropa, Tjokroaminoto: Guru Bangsa, Kafir: Bersekutu dengan Setan, Gita Cinta dari SMA, dan yang terbaru Perjamuan Iblis, serta 13 Bom di Jakarta.

Baca Juga: Siap-siap ARMY, V BTS (Kim Taehyung) Rilis Teaser Gemerlap untuk MV Terakhir Layover, For Us

Popularitas Jalan Dapat Peran?

Bagi Putri Ayudya, popularitas bukan satu satunya jaminan bisa terpilih mendapat peran.

Karena popularitas yang terbangun dari media sosial dengan jumlah follower ratusan ribu atau jutaan, dalam pengamatannya hanya berlaku ketika melakukan promo, atau kemungkinan tayang di hari pertama.

Selanjutnya, ada pertanyaan penting: apakah benar followers itu ikutan datang ke bioskop dan menjadi penonton film?

"Semua produser akan mengatakan kami butuh aktor, dan kami juga butuh popularitas untuk sisi yang lain. Akting akan mengangkat kualitas film secara langsung," tegas Putri Ayudya.

Baca Juga: Ngaku ke IU, Kim Taehyung (V BTS) Punya Satu 'Penyesalan' Tentang Debut Solonya

Aktor Harus Tahu Fungsi Peran

Sementara itu, Zulverdi Amos Solaiman atau dikenal dengan nama Verdi Solaiman mengatakan bahwa seorang aktor yang profesional harus bisa menelaah dan memberikan penawaran.

"Kalau peran seperti ini, saya punya gaya seperti ini. Tema besarnya, ada argumen apa yang akan diberikan," tegas dia.

Putra aktor Hengky Solaiman ini memberi contoh, seandainya dia bermain dalam film Romeo and Juliet, tema besarnya cinta bisa mengalahkan segalanya bahkan kematian. Ada satu cinta yang kuat banget.

"Ketika misalnya, saya berperan sebagai ayahnya Juliet, karakter saya adalah penghalang cinta. Nah, karakter saya ada di situ. Jadi, aktor yang baik, harus tahu fungsi karakter dia seperti apa. Tidak hanya akting sendirian. Tetapi harus punya visi bersama dengan pemain lain," ujarnya.

Baca Juga: IU Memuji Foto Konsep Layover Kim Taehyung (V BTS) yang Natural Tanpa Riasan

Bagi Verdi, para pemain film yang muncul berdasarkan fanbase atau popularity base, sebanyak apa pun followers-nya, bukanlah jaminan film itu akan laku apalagi box office. Karena user behavior penonton film kita totally berbeda dengan luar negeri.

"Di luar negeri, fans rela mengeluarkan uang untuk membayar karya idolanya. Tetapi di sini tidak begitu. Di TV, seorang artis bisa ditonton jutaan orang. Namun ketika dia main film, belum tentu penonton TV itu mau membeli karcis di bioskop," katanya.

"Di TV kan gratis, dan bioskop bayar," tambah Verdi Solaiman yang sudah terjun ke bidang film sejak tahun 1982, sekarang selain sibuk akting, sutradara, dan produser, sejak tahun 2020 ia mengelola sanggar akting.

Sementara itu, Dra, Ruliah Hasyim, Pamong Budaya Ahli Muda mewakili Ahmad Mahendra selaku Direktur Perfilman, Musik dan Media Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi, dalam kata sambutannya mengakui, di berbagai di platform media sosial seperti Instagram, Twitter, dan TikTok sejumlah aktor biasanya menggunakan platform tersebut untuk mempromosikan diri tentang kiprah mereka.

Baca Juga: ARMY Terkejut Melihat Kedekatan Kim Taehyung (V BTS) dan IU Saat di IU's Palette

"Kita semua dapat dengan mudah mencari calon aktor berdasarkan nama, lokasi, atau jenis pekerjaan yang mereka lakukan. Dan pada saat bersamaan, demi mengasah keaktoran, seorang aktor bisa bergabung dengan grup dan forum casting online. Ada banyak komunitas online tempat para aktor dan pembuat film dapat terhubung. Kelompok-kelompok ini bisa menjadi cara yang bagus untuk menemukan aktor yang sedang mencari pekerjaan," katanya.

Ruliah Hasyim menyebut, menemukan aktor yang baik, bisa menjadi sebuah tantangan, “Tetapi menemukan orang yang tepat untuk proyek film kita adalah hal yang bermanfaat. Akhirnya, dengan menggunakan media sosial dan sumber daya lainnya, kita dapat menemukan aktor berbakat yang akan membantu kita membuat film hebat."***

 

Editor: Nini Sunny

Tags

Terkini

Terpopuler