SELEBRITALK - Mantan pemain Meteor Garden yang melakoni peran Xi Men, yaitu Ken Chu kini kembali menjadi sorotan publik.
Hal itu dikarenakan nasib Ken Chu yang sekarang kini tak mempunyai pekerjaan alias nganggur dan berpisah dengan istrinya yaitu Vivien Han.
Tak hanya itu, Ken Chu sekarang ini juga sedang menderita penyakit langka bernama Fibromyalgia sejak tahun 2016.
Penyakit Fibromyalgia ini, yang membuat Ken Chu sangat takut untuk memiliki anak dan membuatnya stress.
Dokter menyebut penyakit ini bisa diturunkan pada anak-anak Ken Chu, rasa stres akibat kemungkinan tersebut pun tak bisa ia hindari hingga saat ini.
"Saya dapat memilih untuk tidak peduli dan bertaruh, tetapi jika anak saya mewarisi kondisi tersebut, bukankah itu berarti saya telah mengecewakan mereka?" tutur Ken Chu.
Ken Chu juga merasakan kesakitan sepanjang waktu karena kondisi yang dialaminya tersebut.
Penyakit Fibromyalgia juga menjadi alasan kenapa Ken Chu jarang terlihat dalam pekerjaan di usia 30 tahun, dan mudah depresi pada saat itu.
Lalu apa sih penyakit Fibromyalgia yang dianggap sebagai penyakit langka, berikut penjelasannya.
Dilansir dari Alodokter, Fibromialgia atau Fibromyalgia adalah penyakit yang ditandai oleh rasa nyeri di sekujur tubuh, disertai rasa lelah dan gangguan tidur.
Menjalani pola hidup sehat dapat membantu mengurangi gejala yang dialami penderita Fibromialgia.
Nyeri dan gangguan tidur akibat Fibromyalgia bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, akibatnya, penderita dapat mengalami gangguan kecemasan dan depresi berlebihan.
Fibromyalgia merupakan penyakit yang berkepanjangan dan bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak.
Namun, penyakit ini lebih sering menyerang wanita dan orang-orang yang berusia antara 30-50 tahun. Sampai saat ini belum diketahui penyebab dari Fibromyalgia.
Gejala Fibromyalgia
Gejala utama Fibromyalgia adalah rasa sakit di banyak bagian tubuh yang berlangsung setidaknya selama tiga bulan.
Rasa sakit ini dapat berupa nyeri yang tumpul, sensasi terbakar, atau seperti ditusuk-tusuk, dengan tingkat keparahan yang bervariasi.
Tingkat keparahan gejala Fibromyalgia berbeda-beda pada tiap penderita. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh aktivitas, tingkat stres yang dialami penderita, serta perubahan cuaca.
Nyeri pada beberapa bagian tubuh, seperti leher dan punggung, dapat terasa lebih parah dibandingkan bagian tubuh lain.
Baca Juga: Rekomendasi 4 Serial Western Netflix yang Cocok untuk Mengisi Kegabutan
Kondisi tersebut juga membuat penderita sangat sensitif terhadap rasa sakit. Penderita Fibromyalgia bahkan dapat merasa nyeri saat disentuh dengan lembut.
Kelelahan yang sampai menyebabkan penderita tidak bertenaga untuk melakukan aktivitas apapun (malaise).
Kaku otot yang terasa makin parah bila terlalu lama berada dalam satu posisi, misalnya saat bangun tidur.
Insomnia atau sulit tidur, karena nyeri otot yang sangat mengganggu.
Penurunan kualitas tidur sehingga penderita tetap merasa kelelahan saat bangun, meski sudah tidur lama.
Baca Juga: BLACKPINK Bergabung dengan BTS sebagai Artis Korea yang Mencapai Tonggak World Albums Chart
Sakit kepala, terutama bila penderita mengalami nyeri dan kaku di leher dan bahu.
Gangguan kognitif, misalnya sulit berkonsentrasi, mengingat sesuatu, dan lambat dalam berbicara.
Penyebab Fibromyalgia
Penyebab Fibromyalgia belum diketahui secara pasti, tetapi kondisi ini diduga terkait dengan sejumlah faktor berikut ini:
- Perubahan (mutasi) gen
- Gangguan tidur
- Gangguan senyawa kimia di dalam otak
- Pernah mengalami cedera, menderita infeksi, menjalani operasi, atau mengalami kejadian traumatis.
Risiko Fibromyalgia
Selain sejumlah faktor di atas, fibromyalgia diketahui lebih rentan menyerang wanita berusia 30-50 tahun, dan orang yang menderita:
- Lupus
- Rheumatoid arthritis
- Osteoarthritis
- Penyakit ankylosing spondylitis
- Gangguan sendi rahang (temporomandibular disorder)
- Pengobatan Fibromyalgia
Baca Juga: 5 Tips Diet Sehat ala Baim Wong, Rajin Olahraga hingga Konsumsi Cukup Protein
- Pengobatan fibromyalgia bertujuan untuk meredakan gejala agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya. Metodenya meliputi pemberian obat-obatan yang disertai dengan terapi khusus.
- Obat-obatan untuk mengatasi fibromyalgia dapat membantu meredakan nyeri dan meningkatkan kualitas tidur. Obat-obatan tersebut antara lain:
- Obat pereda nyeri, seperti paracetamol, ibuprofen, atau tramadol.
- Obat antikejang, seperti gabapentin dan pregabalin.
- Obat antidepresan, misalnya amitriptyline dan duloxetine.
- Obat-obatan di atas akan dikombinasikan dengan terapi, seperti:
- Fisioterapi, untuk meningkatkan kekuatan dan stamina.
- Terapi okupasi, untuk membantu pasien menjalani aktivitas sehari-hari.
- Psikoterapi, untuk menguatkan keyakinan pasien dalam menghadapi penyakitnya.***