"Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran diri, khususnya para remaja atas permasalahan lingkungan yang terjadi karena kelangsungan hidup manusia di masa depan sangat bergantung pada mereka sebagai generasi penerus bangsa," kata Deny Yogaswara.
Baca Juga: Peringati Hari Bumi, Gerakan 'PilahDariSekarang' Diharapkan Mampu Perangi Penumpukan Sampah Plastik
Para peserta siswa kegiatan Odysée Plastique, menunjukkan antusiasme yang tinggi. Mereka menarik kesimpulan bahwa masyarakat seharusnya memiliki tanggung jawab dalam pemeliharaan lingkungan karena limbah pasti dihasilkan setiap hari, yang apabila tidak diolah maka akan berdampak negatif pada lingkungan.
Sementara itu, dalam salam pembukanya, Nicholas Bernier selaku Direktur Sustenea dan Pimpinan OceanKita menyatakan bahwa limbah plastik adalah isu serius yang berkaitan dengan keberlangsungan hidup manusia, di mana setiap lapisan masyarakat dari berbagai usia wajib melakukan aksi nyata mulai dari hal kecil seperti mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
"Para siswa program France Track - SMA Labschool Cibubur ini merupakan bagian dari agent of change yang mengambil peran dalam menjaga kelestarian lingkungan pesisir pantai," katanya bangga.
Selain menjaga lingkungan, dari kegiatan ini mereka juga dapat meningkatkan kemampuan Bahasa Prancis. Para siswa dapat berdiskusi secara langsung dan video conference dengan native speaker.
Diskusi tersebut menginspirasi para siswa program France Track - SMA Labschool Cibubur yang melihat tindakan nyata dari Franziska Fennert, yang membuat bata dari limbah plastik menjadi karya seni yang luar biasa.
Kegiatan ini membuktikan bahwa tindakan kecil dengan niat besar dapat menghasilkan perubahan positif yang berkelanjutan, baik bagi lingkungan maupun pengembangan diri siswa.***