SELEBRITALK - Seorang karyawan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI Pusat) berinisial MS melalui sebuah rilis yang tersebar mengaku mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari rekan-rekan kerjanya.
Pria yang bekerja sejak 2011 tersebut mengaku sering mengalami tindakan kekerasan hingga pelecehan seksual oleh rekan kerjanya yang juga pria.
Mereka beramai-ramai mengintimidasi, merundung dan memperlakukan MS dengan tindakan tak manusiawi hingga membuat MS merasa harga dirinya sebagai manusia hancur berkeping-keping.
Bahkan parahnya, MS mendapatkan pelecehan seksual dengan ditelanjangi secara beramai-ramai oleh rekan kerja prianya. MS mengaku buah zakarnya dicoret menggunakan spidol dan foto telanjangnya didokumentasikan.
Baca Juga: Nana Mirdad Bantah Tudingan Sindir Tyna Kanna Melalui Unggahan Instagram
Hal tersebut bahkan membuat MS trauma dan stress hingga membuatnya divonis mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau gangguan stress pasca trauma.
Ia mengaku tak kuasa melawan karena hanya sendiri sedangkan pelaku jumlahnya lebih banyak. Lagipula, ia tak punya pilihan lain selain bertahan untuk tetap bekerja demi menafkahi orangtua, anak dan juga istrinya.
Sebelumnya ia sempat mengadukan perlakuan para rekan kerjanya tersebut ke pihak kepolisian, namun sayang tak mendapat tanggapan yang serius.
Alih-alih menanggapi aduannya sebagai tindak kejahatan, pihak kepolisian justru menyarankan MS untuk mengadukan perlakuan rekan kerjanya ke pihak internal perusahaan.
Baca Juga: Kabar Duka, Ayah Vicky Prasetyo Meninggal Dunia Setelah Sempat Kritis Akibat Covid-19
Merasa tak ada perubahan yang terjadi, MS juga pernah menghubungi Hotman Paris dan Deddy Corbuzier melalui Direct Message (DM) Instagram, berharap mendapatkan bantuan untuk penanganan masalah yang menimpanya.
Namun, lagi-lagi hasilnya nihil karena keduanya tak satupun membalas pesan yang dikirimkannya tersebut.
Hingga puncaknya, ia membuat rilis pers yang ditujukan untuk publik dan Presiden Jokowi dan menceritakan detail persoalan yang menimpanya berikut nama-nama pelaku, waktu dan tempat kejadiannya.
Ia berharap dengan terkuaknya persoalan ini ke media, ada secercah keadilan yang muncul dan berpihak kepadanya sehingga pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya selama ini.***