Network
SELEBRITALK - Taqy Malik dikenal sebagai sosok yang cukup frontal dalam mengeluarkan pendapatnya. Seperti saat ia dituding telah menyalahgunakan dana hasil donasi untuk Palestina.
Taqy Malik langsung bereaksi keras dan menantang siapapun yang menudingnya untuk memberikan pembuktian.
Di balik sikap frontal Taqy Malik, ternyata ada kisah yang kelam di masa lalunya. Caci maki dan hinaan adalah hal yang kerap dialaminya semasa kecil.
Maka tak heran jika saat ini Taqy Malik tampak begitu tegar ketika mendapat banyak hujaan dari netizen.
Baca Juga: Audi Marissa Jadi Korban Body Shaming Netizen, 'Aku Maafin dan Mengerti Kok'
Melalui unggahan di akun Instagram-nya, Taqy Malik pun mengungkapkan kisah hidupnay di masa lalu.
“Saya salah satunya mungkin anak yang sering dihina dan dicaci oleh orang lain,” tulisnya seperti dikutip Selebritalk dari akun Instagram @taqy_malik yang diunggah pada 10 Juni 2021.
Taqy mengungkapkan, semasa kecil dia tak jarang mendapat cemoohan gara-gara warna kulitnya.
"Ahmad (panggilan saya waktu kecil) ini anak dapat di ilung (tanaman yang larut di sungai Martapura Banjarmasin) ya? Kok mukanya beda sendiri, hitam dan dekil. gak kaya saudara saudara yang lain, gak mirip banget,” lanjutnya.
Baca Juga: Pesona Gofar Hilman Diantara 5 Wanita Cantik Ini
Diakui Taqy Malik bahwa kesehatan mentalnya hampir bermasalah akibat hinaan yang kerap memenuhi telinganya itu.
Meski begitu, ia mengatakan jika dia memiliki sikap tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh orang lain, sehingga mentalnya tetap kuat menghadapi cacian yang menghantamnya.
“Kebayang seorang anak kecil dihina seperti itu? Mental saya kena, tapi saya dari dulu punya prinsip hidup "bodoamat" dengan apa yang orang bilang. itulah yang mungkin membuat saya kuat dan tangguh oleh cacian apa pun di luar sana,” sambungnya.
Tak hanya itu, Taqy Malik juga secara terang-terangan membeberkan latar belakang pendidikannya yang tidak berjalan mulus.
Baca Juga: Reza Artamevia Divonis 10 Bulan Penjara Kasus Penyalahgunaan Narkotika
“Saya sekolah TK hanya sampai kelas A, bukan berati karena saya cerdas atau pintar. Tapi karena orangtua saya tidak mampu mebiayai saya untuk lanjut sekolah,” tambahnya Taqy.
Bahkan dia mengaku kerap menunggak untuk membayar uang sekolah hingga orangtuanya tidak sanggup untuk membelikan buku.
“Alhasil saya keluar, dan lanjut sekolah dasar yang murah. Itu pun terkadang orangtua saya selalu nunggak bayar SPP, bahkan tidak mampu beli buku buku sekolah untuk saya,” tulisnya. ***
Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran Rakyat dengan judul, Sering Dapat Hinaan dan Cacian Saat Masih Anak-anak, Taqy Malik: Mental Saya Kena.
