Apa Itu Ephebophilia, Gejala Serta Penyebab Orientasi Seksual yang Dialami Saipul Jamil

- 7 September 2021, 13:12 WIB
Apa Itu Ephebophilia, Gejala Serta Penyebab Orientasi Seksual yang Dialami Saipul Jamil
Apa Itu Ephebophilia, Gejala Serta Penyebab Orientasi Seksual yang Dialami Saipul Jamil /Tangkap layar YouTube.com/Intens Investigasi/

SELEBRITALK - Saipul Jamil diketahui publik terjerat kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, atau biasa disebut pedofilia.

Namun, ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel, mengatakan bahwa istilah pedofilia yang disematkan kepada Saipul Jamil keliru.

Menurut Reza Indragiri, Saipul Jamil lebih tepat disebut ephebophilia.

“Aneh bahwa SJ dibenci karena dia disebut sebagai pedofilia. Korban SJ, saat kejadian, berumur di bawah delapan belas tahun. Artinya, mengacu UU Perlindungan Anak, si korban memang masih berusia anak-anak,” dalam keterangan tertulisnya, Senin, 6 September 2021.

Baca Juga: Profil dan Biodata Andre Sleigh, Direktur Kreatif Miss Supranational yang Diduga Lecehkan Indonesia

Korban dari Saipul Jamil berjenis kelamin laki-laki itu diketahui telah memasuki masa pubertas.

“Tapi karena si korban sudah melewati usia pubertas, maka SJ tidak bisa dikategori sebagai pedofilia,” tambah Reza Indragiri.

Dikutip Selebritalk dari laman Ikip Widya Darma, Efebofilia adalah preferensi seksual orang dewasa untuk pasca pubertas atau remaja (remaja dan dewasa muda) umumnya berusia 15-19 tahun.

Istilah ini awalnya digunakan pada belakang zaman 19 dan pertengahan zaman ke-20 dan baru-baru ini telah ditinjau oleh Ray Blanchard.

Baca Juga: Creative Director Miss Supranational Diduga Hina Indonesia, Jihane Almira Ngamuk!

Kata efebofilia berasal dari istilah Yunani ephebos (memasuki masa pubertas) dan filia (cinta atau ketertarikan).

“Tapi itu pun perlu dicek apakah SJ memang punya birahi yang eksklusif tertuju pada anak-anak pascapubertas," tambah Reza.

Menurut Reza, ephebophilia sebenarnya bukan kelainan seperti pedofilia. Karena, ketertarikan seksual orang dewasa pada orang-orang berumur pasca pubertas dan pradewasa (15-20 tahun) sesungguhnya biasa saja.

“Mereka yang berada antara usia pasca pubertas dan pradewasa pada umumnya juga sudah punya minat seksual," kata Reza.

Baca Juga: Profil dan Biodata Emiliano Cortizo, Pemeran Gino si Anak Kaya di Sinetron Dari Jendela SMP

Gejala Ephebophilia

Ephebophilia didefinisikan sebagai ketertarikan seksual pada individu yang telah melewati masa pubertas tetapi belum sepenuhnya memasuki masa dewasa.

Sekitar kisaran usia antara 15 dan 20 tahun. Mereka adalah orang-orang di tahap akhir masa remaja dan fase pertama masa muda.

Daya Tarik Seksual ini Tidak Eksklusif.

Dalam kebanyakan kasus, ephebophilia mampu secara sempurna tertarik juga oleh orang dewasa pada usia yang sama.

Daya tarik seksual bagi kaum muda dan remaja dapat terjadi pada orang heteroseksual dan homoseksual. Meskipun diyakini lebih umum terjadi di kalangan pria daripada wanita.

Baca Juga: Profil, Biodata dan Fakta Menarik Dhena Devanka, Mantan Karyawan TV yang Jadi Istri Jonathan Frizzy

“Karena SJ dan korbannya berjenis kelamin sama, maka SJ bisa jadi seorang homoseksual. Lebih spesifik lagi, homoseksual fakultatif,” katanya.

Penyebab Ephebophilia

Ada kontroversi besar di tingkat sosial dan ilmiah tentang apa penyebab ephebophilia. Beberapa orang menganggap bahwa itu adalah gangguan psikologis, mirip dengan pedofilia dan hebephyry, yang harus diobati.

Namun, banyak ahli mengklaim bahwa ephebophilia adalah respons seksual yang normal.

Bahkan, beberapa masyarakat tidak melihat ephebophilia sebagai sesuatu yang berbahaya, tetapi juga dianggap wajar. Misalnya, terjadi pernikahan antara pria dewasa dan remaja atau wanita muda.

Namun, dalam budaya kita saat ini, visi ephebophilia sebagai sesuatu yang negatif, terutama ketika laki-laki yang tertarik pada orang yang lebih muda.

Baca Juga: Imutnya Rachel Vennya Ajak Salim Nauderer Naik Kereta Kuda di New York, Netizen: Relationship Goals!

Masalah ephebophilia hingga saat ini menjadi perdebatan besar.

Sebagai contoh, dari kelompok feminisme beranggapan bahwa hubungan antara pria dewasa dan wanita muda secara implisit menyiratkan ketidaksetaraan kekuasaan yang akan menyebabkan banyak masalah pada pasangan tersebut.

Di sisi lain, di lingkungan sekitar, semakin banyak menemukan orang muda yang tertarik pada orang yang lebih tua, hal ini dianggap wajar.

Karena itu, masih perlu untuk mempelajari lebih dalam konsekuensi ephebophilia.***

Editor: Gilang Kencana C.R


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah