Network
SELEBRITALK - Pada Rabu, 6 Oktober 2021, tiga karya film Indonesia ikut berkompetisi dalam Busan International Film Festival (BIFF) 2021.
Ketiga film itu adalah 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas', 'Yuni', dan film pendek 'Laut Memanggilku'.
Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas adalah sebuah film adaptasi novel Eka Kurniawan yang disutradarai Edwin.
Film ini sebelumnya telah berhasil meraih Golden Leopard di Locarno International Film Festival Agustus 2021.
Sementara itu, film Yuni adalah karya sutradara Kamila Andini.
Film Yuni juga terpilih untuk berkompetisi di Toronto International Film Festival yang diadakan September 2021.
Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas dan Yuni terseleksi masuk ke program A Window on Asian Cinema BIFF 2021.
Sementara itu, film pendek Laut Memanggilku adalah besutan Tumpal Tampubolon terseleksi masuk ke kompetisi film pendek di BIFF dalam program Wide Angle.
Sekitar 223 film dari 70 negara akan ditayangkan di 29 teater besar di Busan International Film Festival 2021.
Simak yuk daftar film Indonesia yang tembus dan akan ditayangkan di Festival Film Busan 2021.
1. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
Film garapan sutradara Edwin ini masuk ke program A Window on Asian Cinema bersama dengan film-film karya sutradara keren di Asia.
Diadaptasi dari novel karya Eka Kurniawan, film ini membahas tentang toxic masculinity yang ada di keseharian masyarakat Indonesia.
Film ini dianggap mampu membahas isu penting yang sedang terjadi di Indonesia dan dunia melalui sebuah cerita yang sederhana.
“Busan akan selalu menempati tempat yang spesial karena film pertama kami, Babi Buta Yang Ingin Terbang (2008), didedikasikan untuk new discovery sutradara-sutradara muda Asia,” kata Meiske Taurisia, produser film ini.
Sebelumnya, Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas berhasil meraih Golden Leopard dalam Locarno International Film Festival pada Agustus 2021 lalu.
2. Yuni
Film Yuni masuk dalam program yang sama dengan film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, yaitu A Window on Asian Cinema BIFF 2021.
Film ini disutradarai oleh salah satu sutradara perempuan terbaik di Indonesia, Kamila Andini.
“Saya selalu mencari-cari alasan untuk bisa kembali ke Busan International Film Festival yang sudah saya anggap sebagai ‘rumah’ untuk saya. Jadi, senang sekali tahun ini Yuni di Asian Premiere di Busan,” tutur Ifa Isfansyah, produser film Yuni.
Yuni mengangkat isu yang relevan di kehidupan perempuan Indonesia yaitu halangan dalam meraih mimpi karena dipaksa untuk menikah.
Film Yuni mengambil latar budaya Banten yang masih cukup tradisional.
Film Yuni menjadi representasi perempuan di daerah terpencil di Indonesia yang tidak punya pilihan untuk bermimpi, berkarya, dan berprestasi.
3. Penyalin Cahaya
Penyalin Cahaya adalah film panjang pertama karya sutradara Wregas Bhanuteja.
Film ini lolos seleksi untuk program New Currents atau pendatang baru BIFF 2021.
Film ini dibintangi Shenina Cinnamon sebagai pemeran utama. Film Penyalin Cahaya membahas isu kekerasan seksual di lingkup pendidikan.
Sur, seorang mahasiswa, harus kehilangan beasiswa ketika fotonya saat mabuk tersebar.
Sur yang diperankan Shenina Cinnamon tidak tahu sama sekali apa yang terjadi padanya.
Sur lalu meminta bantuan temannya yang seorang tukang fotokopi untuk membantunya.
4. Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak
Film karya sutradara perempuan Mouly Surya mewakili Indonesia untuk program Wonder Women’s Movies BIFF 2021.
Program tersebut menyorot film-film karya sutradara perempuan terbaik dari berbagai negara di Asia.
Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak sendiri menceritakan perjalanan seorang perempuan penyintas kekerasan untuk mendapatkan keadilan.
Film ini dirilis tahun 2017. Hingga kini, film ini sudah banyak memenangkan penghargaan di berbagai festival film internasional maupun nasional.
Baca Juga: Meski Jarang Dipakai, Haechan NCT Sebenarnya Paling Paham Instagram daripada Member Lain
5. Laut Memanggilku
Film pendek Indonesia karya sutradara Tumpal Tampubolon ini lolos seleksi program kompetisi Asian Short Film Competition BIFF 2021.
Film ini akan bersaing dengan 9 film pendek dari berbagai negara di Asia lainnya.
Film Laut Memanggilku menceritakan tentang kisah anak kecil yang memiliki kerinduan mendalam dan hanya bisa mengungkapkan rasa tersebut kepada laut.
Mandy Marahimin, produser film ini bangga karyanya masuk seleksi BIFF 2021.
“Busan International Film Festival adalah sebuah festival film yang secara konsisten mendukung film-film Asia, dan kami merasa bangga bisa terpilih untuk berkompetisi di sana," kata Mandy.
Daftar film tersebut menjadi bukti bahwa film karya anak bangsa Indonesia dihargai sineas dunia.
Kelima film tersebut akan ditayangkan di Busan International Film Festival (BIFF) pada 6-15 Oktober 2021.***
