Benarkah Vitamin D Bisa Mencegah dan Mengobati Covid-19?

14 Juli 2021, 18:40 WIB
Ilustrasi vitamin D yang dipercaya bisa mencegah dan mengobati Covid-19. /Pixabay/

SELEBRITALK - Vitamin D semakin laris dan menjadi primadona di pasaran seiring naiknya lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.

Vitamin yang larut dalam lemak ini, diperlukan untuk kesehatan gigi, tulang, dan juga sistem kekebalan tubuh.

Diketahui vitamin D sudah ada di dalam tubuh dan mampu diproduksi tubuh dari sinar matahari yang diserap kulit.

Selain itu, vitamin D juga diketahui dapat membantu mempertahankan bahkan meningkatkan imunitas.

Baca Juga: Dukung Kemenkes Hadapi Covid-19, Sea Group, Shopee, dan Garena Sumbang 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin

Karena hal itulah, masyarakat kini banyak mencari vitamin D di masa pandemi Covid-19 ini.

Sejumlah penelitian akhir-ahir ini mengklaim vitamin D memiliki peranan penting dalam proses pencegahan dan pengobatan Covid-19.

Dari penelitian yang telah dilakukan, masih ada kemungkinan-kemungkinan terbuka, tetapi belum ada bukti kuat untuk memastikannya.

Masyarakat di wilayah seperti Indonesia yang mendapatkan sinar matahari yang cukup sepanjang tahun biasanya tidak akan kekurangan vitamin D.

Baca Juga: Tak Percaya Ada Covid-19, dr Lois Akhirnya Diciduk Polisi!

Sebaliknya, wilayah seperti Inggris yang kurang mendapatkan sinar matahari, biasanya masyarakatnya disarankan untuk mengonsumsi vitamin D.

Lalu, apakah vitamin D dapat mencegah infeksi Covid-19?

Sebuah tim penelitian dari Universitas Northwestern pernah menemukan hubungan antara kekurangan vitamin D dengan infeksi virus corona.

Mereka menyebut pasien dari negara-negara dengan tingkat kematian Covid-19 yang tinggi diketahui memiliki kadar vitamin D yang rendah.

Baca Juga: 5 Negara Sukses Atasi Pandemi Covid-19 Hingga Bebas Masker, Indonesia Kapan Ya?

Namun, para peneliti itu mengaku butuh penelitian lebih lanjut untuk menjelaskan hubungan antara tingkat infeksi virus dan vitamin D dari satu negara dengan negara lain.

Mengingat adanya perbedaan kualitas perawatan kesehatan, tingkat tes, usia populasi, atau jenis virus yang berbeda di setiap negara membuat penelitian lanjutan sangat dibutuhkan.

“Intinya, belum cukup data untuk bisa mengatakan vitamin D dapat mencegah seseorang terinfeksi Covid-19,” jelas Profesor Zubairi Djoerban melalui laman Instagram-nya.

Penelitian yang dilakukan oleh National Herald India dengan judul "Vitamin D shows promising results in Covid-19 treatment: PGI doctors" menjadi sorotan belakangan ini.

Baca Juga: 11 Link Telemedicine untuk Dapatkan Obat Gratis Bagi Pasien Covid-19 yang Menjalani Isoman

Dalam penelitian tersebut, tim dokter India mengatakan studi mereka membuktikan pemberian vitamin D sangat mungkin bermanfaat sebagai bagian dari Covid-19.

Namun, pihaknya juga menyatakan pemberian vitamin D sebelum diagnosis tidak mempengaruhi hasil pengobatan pasien.

“Artinya, vitamin D yang dikonsumsi sebelum pasien terdiagnosis Covid-19 dibanding dengan yang tidak mengonsumsi ternyata sama saja hasilnya,” jelas Zubairi.

Penelitian juga menunjukkan apabila dosis vitamin D terlalu banyak akan ditemukan keracunan sebagai efek samping.

Baca Juga: Apa Itu Donor Darah Konvalesen yang Ramai dibutuhkan Pasien COVID-19?

“Dari poin-poin tadi, saya memandang belum ada cukup bukti vitamin D mencegah seseorang terinfeksi Covid-19. Begitu juga untuk pengobatannya,” jelasnya.

Food Drug Administration (FDA) Amerika Serikat bahkan tidak mengeluarkan izin vitamin D digunakan sebagai bagian dari pengobatan Covid-19.

Satu-satunya cara paling efektif untuk mencegah Covid-19 menurut Zubairi saat ini adalah dengan menerapkan protokol kesehatan. Vitamin D untuk saat ini belum diketahui pasti dapat mencegah dan mengobati Covid-19 atau tidak.***

Editor: Gilang Kencana C.R

Tags

Terkini

Terpopuler