Yang pertama, bulan Asyura karena dianggap akan mendatangkan musibah bagi pasangan suami istri.
Lalu yang kedua, bulan Safar yang dianggap mencoreng kesucian bulan tersebut.
Baca Juga: Tangis Lesti Kejora Pecah Saat Baca Ayat ke-13 Surat Ar-Rahmah di Acara Pengajian Jelang Pernikahan
Terkait awal mula larangan menikah di bulan Asyura dan Safar, bermula dari pesan leluhur adat Jawa yang menyebut pernikahan di bulan tersebut mendatangkan petaka.
"Menurut si Kakek, jika ada pasangan yang menyelenggarakan pernikahan di dua bulan tersebut akan mendatangkan malapetaka atau bahaya," tutur Ustadz Adam.
Selanjutnya, Ustadz Adam mengungkapkan alasan leluhur melarang pasangan menikah di dua bulan tersebut.
"Alasan si Kakek mengapa dua bulan itu nggak baik melangsungkan acara, karena pada saat itu dalam perhitungan Jawa posisi Tahun berada di Timur," ungkap Ustadz Adam.
Karena alasan tersebut, akhirnya adat Jawa melarang pasangan untuk menikah di dua bulan tersebut.
Ustadz Adam juga menjelaskan, Pati Dina adalah kondisi dimana jika acara dilaksanakan akan banyak marabahaya dan bencana yang menghampiri.
Bahkan, kata Ustadz Adam sang leluhur sampai menjelaskan dan mencontohkan kepadanya.