Penyanyi Hindia Menjadi Solois Pertama di Indonesia yang Albumnya Tembus 1 Miliar Streaming di Spotify

“Pada akhirnya ia menjadi sebuah album yang 'menapak' tanah, dan mungkin jadi lebih accessible untuk banyak orang, terutama di saat muatan liriknya banyak berbicara tentang permasalahan sehari-hari kebanyakan orang dewasa muda,” ujar Hindia.

Selain menjadi prestasi untuk Hindia, tembusnya angka satu miliar streams di Spotify untuk Menari Dengan Bayangan ini juga merupakan pencapaian bagi KithLabo karena album yang dirilis oleh perusahaan rekaman Sun Eater itu merupakan proyek perdana yang ditangani layanan artis persembahan Believe Indonesia tersebut.

Baca Juga: Dalam Album Lagipula Hidup Akan Berakhir, Hindia Lebih Banyak Ketawa dan Tidak Selalu Sedih

Menurut Ririe Cholid, head of marketing & project manager KithLabo, semenjak album Menari Dengan Bayangan dirilis, album ini tidak pernah berhenti menuai pencapaian baru.

Angka satu miliar streams di Spotify bukan sesuatu yang mudah untuk diraih. Hal ini adalah hasil dari konsistensi dan kerjasama yang baik antara KithLabo, Hindia, dan Sun Eater.

Pencapaian ini juga tidak lepas dari kerjasama dengan Spotify yang tidak berhenti mendukung setiap langkah perjalanan karier musik Hindia dan menyertakannya di ragam kampanye pemasaran seperti peluncuran hub Musik Indonesia 2020, Spotify IDentitasku 2022, dan Spotify Wrapped Live 2023.

Hindia menambahkan, “⁠Tim KithLabo banyak membantu saya menemukan potensi dari album ini, membukakan jalan ke berbagai kesempatan yang saya pikir mustahil awalnya. Mereka sangat lihai menilai kualitas-kualitas yang ada di dalam Menari Dengan Bayangan yang saya tidak lihat sebelumnya."

Baca Juga: Jelang Album Kedua, Hindia Berkutat dengan Janji Palsu

Walau Hindia pada pertengahan 2023 melepas album kedua berjudul Lagipula Hidup akan Berakhir, yang juga sudah ada lagu-lagu darinya yang menembus puluhan juta streams di Spotify, namun rasanya Menari Dengan Bayangan akan terus memberi kejutan.

Hindia pun ada keinginan untuk merayakannya, dengan mengatakan, “Suatu saat ingin dirilis ulang versi komemoratif, jika umur, kesehatan, dan momentum mengizinkan. Entah kapan.”***