Network
SELEBRITALK - Program Live Ngobrol Bareng Mas Menteri (NGANTRI) 2.0 menjadi acara bincang-bincang Menparekraf bersama Key Opinion Leaders (KOL) untuk mendiskusikan seputar Parekraf Indonesia.
Kali ini Mas Menteri Sandiaga Uno bincang-bincang dengan Anggita Butarbutar atau yang karib dipanggil Gita Bhebhita, seorang penyiar radio dan Niluh Djelantik, tokoh masyarakat yang juga influencer.
Acara ini diadakan secara langsung di destinasi wisata di Indonesia.
Baca Juga: 33 Kategori Penghargaan dari Shopee Super Awards 2023, Apresiasi untuk Seller hingga Creator
Saat ini, Mas Menteri berada di Ubud-Bali, dan akan membahas Bali Ecopreneur, komitmen untuk menjaga keberlanjutan pariwisata di Bali dengan memperjuangkan nilai-nilai lokal.
Program ini melibatkan UMKM dan
bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.
"Bali memang menjadi daya tarik, sebenarnya bukan hanya Bali tapi seluruh destinasi wisata dan ekonomi kreatif kita. Mari kita juga membicarakan konsep yang tidak berorientasi keuntungan, tapi mari bicara pengusaha yang berorientasi terhadap melestarikan lingkungan," ujar Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Ubud Bali Kamis, 31 Januari 2024.
Baca Juga: Produknya Tembus Ekspor, Pengusaha Sepatu Asal Bogor Dapat Penghargaan di Shopee Super Awards 2023
Menteri Sandiaga Uno mengatakan dirinya bertugas di kementerian untuk memberikan kemajuan untuk bangsa dan negara.
"Sudah sepantasnya kita juga memperjuangkan mereka yang sangat dekat di hati terutama bagaimana kita memperjuangkan UMKM di Bali, karena tahun 2023 Bali mendapatkan penghargaan salah satu dari The Best Popular Destination," imbuh Menteri Sandiaga Uno.
Pada NGANTRI 2.0 juga hadir sosok local heroes yang tak hanya terkenal di Indonesia tapi juga dunia, yakni Niluh Djelantik.
Baca Juga: Ini Kode Redeem Genshin Impact miHoYo Hari Ini 1 Februari 2024 Gratis
Selain sebagai pengusaha, Mbok Niluh (sapaan akrabnya) juga seorang desainer dan pejuang UMKM.
Sebagai salah satu bentuk cinta terhadap tanah kelahirannya, Mbok Niluh juga menerapkan program zero waste sejak 2003, sudah sekitar 21 tahun.
Mbok Niluh menggunakan sisa produksi sepatu menjadi aksesoris, tidak menggunakan pewarna dan bahan-bahan kimia lainnya untuk produk usahanya.
Baca Juga: Intip Kegiatan Debby Rosalia Usai Ikut Mrs WorldWide Indonesia 2022: Sibuk Bisnis dan Bikin Konten
Sementara Liza Deubez seorang penggiat UMKM di Bali, selaku Founder es krim Paletas Wey yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan sangat mendukung kemajuan UMKM, di mana ia menggunakan bahan-bahan produksi yang asli dari Indonesia.
"Paletas Wey sangat mendukung UMKM dan warga lokal untuk naik kelas," ujar Liza Deubez.
Tidak hanya memproduksi es krim sehat, ia juga berusaha konsisten menjalankan program zero waste pada produk-produknya. Seperti mengolah kulit buah menjadi kompos, menanam kembali biji buah dan membagikan secara gratis kepada petani lokal atau yang membutuhkan.***
