Network
SELEBRITALK – Anime action yang selalu ditunggu-tunggu, Tokyo Revengers episode 8 ditayangkan hari ini, Minggu, 30 Mei 2021 lewat kanal YouTube Muse Indonesia.
Pada Tokyo Revengers episode 7, akhirnya geng Tokyo Manji atau Touman pecah terbagi dua kubu, kubu Draken atau Ryuguji Ken serta kubu Manjirou Sano atau Mikey. Semua ini karena Pachin tiba-tiba menusuk Osanai dari geng Moebius, lalu menyerahkan diri ke polisi. Berikut Review Anime Tokyo Revengers episode 8.
Tokyo Revengers episode 8 diawali dengan kemarahan Takemichi Hanagaki melihat Mikey dan Draken siap berkelahi di depan rumahnya, apalagi keduanya menghancurkan barang-barang pribadinya yang penuh kenangan.
Takemichi memarahi Mikey dan Draken, “Karena kalian masa bodoh, makanya kalian berselisih kan? Kalian pasti tidak paham kalau permusuhan kalian bisa merepotkan orang di sekitar kalian!”
Baca Juga: Review Anime Tokyo Revengers Episode 7, Lengkap dengan Link Nonton Gratis
Kemudian Takemichi membungkukkan tubuhnya lalu berlutut, tanpa dia sadari air mata mulai mengalir membasahi wajahnya. Dia mulai memperingati kedua pimpinan Touman bahwa orang-orang yang mengikuti mereka juga bisa ikut bermusuhan.
“Ini bukan hanya masalah kalian berdua! Semua anggota Touman bakal tercerai-berai, tau! Aku enggak mau itu terjadi!” teriaknya.
Di saat Takemichi masih kesal sambil menangis, Mikey tiba-tiba memberitahukan ada kotoran di kepala Takemichi. Sontak Draken dan Mikey tertawa dan kabur bersama-sama.
Baca Juga: Ditangani 6 Dokter di Turki, Ashanty Ingin Sembuh dari Penyakit Autoimun
Berkat kotoran di atas rambut Takemichi, ketegangan antara Mikey dan Draken akhirnya mencair. Mereka duduk bersama di taman dan Draken mulai mengatakan jika dirinya yang salah.
Mikey lantas ikut meminta maaf. Ketika Takemichi penasaran dan bertanya apa penyebab mereka bertengkar, keduanya kompak menjawab, “Lupa.” Dan mereka pun berbaikan.
Takemichi menyadari bahwa dia telah mengubah sejarah, karena dua pimpinan Touman sudah berbaikan maka Draken tidak akan tewas dalam perkelahian.
Tak lama kemudian Hinata Tachibana datang dan mengajaknya ke festival pada tanggal 3 Agustus, hari di mana Draken tewas terbunuh.
Dan tiba juga tanggal 3 Agustus 2005, Takemichi dan Draken tengah menunggu di depan festival. Hinata dan Emma datang menyusul dengan mengenakan kimono cantik. Mereka melakukan double date.
Lalu hujan turun, Takemichi dan Hinata berteduh di bawah pohon. Saat suasana romantis mulai terbangun dan Takemichi hendak mencium Hinata, Yamagishi menelponnya.
Baca Juga: Tips Jitu Lolos Seleksi CPNS, Nomor 7 Paling Penting
Yamagishi meminta Takemichi untuk memperingati Draken agar berhati-hati karena kubu Mikey yang sempat terbentuk saat keduanya bertengkar, sedang mengincar Draken. Meski Mikey dan Draken sudah berbaikan tapi kubu Mikey tersebut masih tak terima.
Takemichi terkejut, lalu dia bergegas mencari Draken dan terpaksa meninggalkan Hinata di situ. Takemichi justru melihat beberapa anggota Touman dan Kiyomasa. Tapi salah satu komplotan mereka memergoki Takemichi yang sedang menguping pembicaraan mereka.
Mereka mulai memukuli Takemichi lalu mengikatnya. Dia ditinggalkan dalam keadaan terikat dan diguyur hujan deras. Untunglah Hinata menemukannya, tapi karena malu dengan keadaannya Takemichi meminta Hinata pergi.
Alih-alih menuruti ucapan Takemichi, Hinata menciumnya dan memberinya semangat. Takemichi mendapat energi baru dari Hinata, lalu dia mencari Draken kembali. Di tengah jalan dia berpapasan dengan Mitsuya, dan dia mengatakan Pehyan yang ingin menyerang Draken, sementara Takemichi mengatakan Kiyomasa lah orangnya. Pehyan tidak menyukai Draken yang menentang niat Touman membebaskan Pachin dengan uang jaminan. Sementara itu, Draken yang tengah berjalan bersama Emma dihampiri Pehyan dari belakang.
