Network
SELEBRITALK - Film Ngeri Ngeri Sedap resmi merilis official trailer dan poster di virtual press conference yang diadakan pada 20 April 2022.
Dalam acara tersebut, film perdana dari
rumah produksi Imajinari yang bekerjasama dengan Kathanika Studio ini mengungkap tanggal tayang perdana di bioskop, yaitu pada 2 Juni 2022.
Sebelumnya, film Ngeri Ngeri Sedap sudah merilis poster karakter yang akan hadir.
Yang tak lain adalah karakter empat kakak beradik, mulai dari Domu, Sarma, Gabe dan Sahat.
Selain itu ada juga karakter kedua orangtua mereka, yaitu Mak Domu dan Bapak Domu.
Lewat keluarga inilah, Ngeri Ngeri Sedap akan mengangkat sebuah kisah drama keluarga yang hangat.
Baca Juga: Tayang 22 April, Ini Kata Bintang 'Sh**ting Stars' Tentang Drama yang Patut Dinanti Ini
Konflik dan intrik yang dihadirkan, tak jauh-jauh dari anak-anak yang pergi merantau dan orangtua yang rindu pada anak-anaknya.
Seperti yang dikatakan oleh Dipa Andika, selaku produser, film ini memang dibuat untuk menghadirkan kembali perasaan hangatnya jika kita kembali berkumpul dengan keluarga.
Dipa Andika yakin film ini juga bisa menyentuh penontonnya, mengingat perjalanan pembuatan cerita Ngeri Ngeri Sedap sudah sejak 2016 lalu.
Baca Juga: Girl Group Baru HYBE, LE SSERAFIM Rilis Foto Konsep Pertama untuk Debut 'FEARLESS'
Saat itu, Bene Dion sudah memiliki ide
ceritanya, kemudian skrip selesai dibuat pada 2019.
Kemudian rumah produksi Imajinari bersama Kathanika Studio bekerjasama di 2021, mewujudkan film Ngeri Ngeri Sedap hingga siap tayang seperti sekarang.
Cerita yang matang, menurut Dipa Andika, bisa mengingatkan tentang pentingnya keluarga untuk semua orang yang menonton film ini.
Baca Juga: Tayang Perdana! Ini Poin Penting dalam Love All Play Menurut Chae Jong Hyeop dan Park Ju Hyun
"Dalam hidup banyak yang bisa mengubah kita, tapi pada akhirnya kita kembali ke keluarga, karena itu jangan lupa untuk nonton Ngeri Ngeri Sedap mulai 2 Juni 2022,” ungkap Dipa Andika, melalui keterangan tertulisnya, Rabu 20 April 2022.
Tak cuma soal penggarapan cerita yang matang, tetapi kultur batak yang diangkat dan lokasi syuting yang dipilih juga meyakinkan Ricky Wijaya selaku Executive Producer dari Kathanika Studio, untuk bekerjasama mewujudkan film ini.
"Ceritanya bagus banget, relate ke semua orang, ke semua keluarga. Waktu saya tanya syuting di mana, ternyata di Danau Toba, oh langsung jadi (untuk bekerja sama),” ungkap Ricky Wijaya.
Baca Juga: IVE Cetak Rekor di Antara Grup Generasi 4 KPop di Billboard's Global 200 dan Global Excl. Grafik A.S
“Harapannya orang Indonesia jadi lebih tahu dan mau mengunjungi Danau Toba dan tentu juga ceritanya bisa bikin nostalgia saat dipanggil (keluarga untuk) pulang ke kampung,” lanjutnya.
Tentunya, ini sejalan dengan misi sang sutradara, Bene Dion Rajagukguk yang memang sudah lama ingin mengangkat potret kehidupan keluarga Batak, yang memang sudah akrab dengan kehidupan merantau.
Tak berhenti pada masalah perantauan, terkadang juga, anak-anak yang merantau ini memiliki karier yang berbeda dari yang diharapkan oleh orangtua.
Baca Juga: Military Prosecutor Doberman dan Crazy Love Sama-sama Mencapai Peringkat Terbaik untuk Minggu Ini
Di sini lain, konflik lain pun terbentuk, dan akan menguatkan cerita di Film Ngeri Ngeri Sedap.
“Harapannya dengan munculnya film ini siapa tahu keluarga yang sedang renggang jadi merasa, harusnya kita perlu bicarakan sesuatu deh, atau kayaknya kita harus memperbaiki sesuatu deh. Konfliknya keluarga banget, dengan kultur Bataknya yang akan menguatkan ceritanya," kata kata Bene Dion Rajagukguk.
"Ketika ditonton orang Batak akan sangat relate tapi yang bukan Batak tapi juga akan mengerti akan ke mana jalan ceritanya,” sambung Bene Dion Rajagukguk.
Baca Juga: Jelang Episode 4, Pretty Little Liars 2 Ungkap 5 Kejutan Terbaru, Tambah Seru dan Menegangkan
Lebih lanjut, film ini akan menonjolkan permasalahan keluarga yang cukup kompleks.
Di mana, setiap anak pastinya memiliki masalahnya sendiri. Mulai dari anak pertama, hingga anak bontot.
Misalkan tokoh Domu, anak pertama yang diperankan oleh Boris Bokir di film ini, yang diharap bisa membanggakan orangtuanya sebagai penerus marga. Ternyata, hal itu bukan hal yang mudah untuk dijalani.
Menurut Boris Bokir, cerita di film ini adalah hal yang sangat mungkin terjadi di sekeliling kita.
"Ini cerita yang sangat dekat, apalagi saya memang Batak. Dan saya tidak alergi dengan fakta, dan mungkin film ini bisa mengajarkan keluarga batak di luar sana untuk tidak alergi dengan fakta. Ada loh yang seperti ini, ada,” ungkap Boris Bokir.
Untuk menguatkan cerita yang disajikan, mayoritas pemain pun adalah orang asli Batak.
Bukan cuma pemeran anak-anaknya, bahkan sampai ke orangtuanya. Salah satunya, Tika Panggabean yang berperan sebagai Mak Domu.
Baca Juga: Wajah Cha Eun Woo ASTRO Ada di Mister Potato, Bisa Buat Hampers Lebaran!
Di mana Mak Domu digambarkan sebagai ibu yang merindukan anak-anaknya yang sudah dewasa dan memilih jalan hidupnya masing-masing.
"Semoga teman-teman yang menonton bisa suka, seperti yang Bene bilang semoga ini bisa menjadi potret, bisa menjadi cermin apa yang bisa diperbaiki," ucap Tika Panggabean.
"Dan harapan saya di setiap kita ada yang namanya ‘once family, forever family’. Keluarga adalah fondasi utama, kalaupun ada konflik dalam keluarga, ya sekali keluarga tetap keluarga,” sambung Tika Panggabean.
Dengan kisah yang hangat dan menyentuh, Ngeri Ngeri Sedap siap menyapa penontonnya mulai 2 Juni 2022 mendatang.
Film yang dibintangi oleh Boris Bokir, Gita Bhebhita, Lolox, Indra Jegel, Tika Panggabean, Arswendi Bening Swara, dan Indah Permatasari ini diharap dapat menjadi film drama keluarga yang hangat namun tetap dibalut dengan komedi segar yang menghibur.
Tak lupa film ini juga akan menyajikan keindahan alam di sekitar Danau Toba, Sumatera Utara.
Baca Juga: Gelontorkan Lebih dari Rp10 Miliar, Deddy Corbuzier Jadi Investor Pertama Erigo
Sinopsis
Pak Domu (Arswendi Bening Swara) dan Mak Domu (Tika Panggabean) yang tinggal bersama Sarma (Gita Bhebita), ingin sekali tiga anaknya: Domu (Boris Bokir), Gabe (Lolox) dan Sahat (Indra Jegel) yang sudah lama merantau pulang untuk menghadiri acara adat.
Tetapi mereka menolak pulang karena hubungan mereka tidak harmonis dengan Pak Domu.
Pak Domu dan Mak Domu akhirnya berpura-pura bertengkar dan ingin bercerai demi mendapatkan perhatian
dari anak-anaknya.***
