Di Bali, dia bekerja di sebuah perusahaan fesyen milik seorang kebangsaan Amerika Serikat, Paul Ropp. Ia dipercaya untuk memegang jabatan direktur pemasaran.
Di tangan Niluh, penjualan meningkat sebesar 330%. Bahkan, perusahaan berhasil membuka 10 butik baru pada tahun 2002.
Pada tahun 2003, Niluh jatuh sakit saat sedang di New York. Hingga ia harus meletakkan jabatannya sebagai direktur pemasaran di New York dan pulang untuk menetap di Bali.
Terobsesi Sepatu
Niluh Djelantik sangat terobsesi dengan sepatu. Dia merancang sepatu bertumit setinggi 8-12 cm yang nyaman untuk digunakan dalam waktu lama.
Niluh memberi nama Nilou. Pada awal pendiriannya, Nilou hanya dapat menghasilkan satu desain sepatu dalam waktu dua bulan.
Niluh berfokus pada sepatu berbahan kulit yang dikerjakan dengan tangan untuk menjaga kualitasnya.
Baca Juga: Gantikan Slot The Penthouse 3, Honey Lee Jadi Jaksa Korup di Drakor On the Woman
Target pasarnya membidik kaum kalangan menengah keatas. Harga sepasang sepatunya Rp 4 juta.