Network
SELEBRITALK - Muhammad Ghaza Al Ghazali, putra Aa Gym dari pernikahannya dengan Teh Ninih membuat publik terkejut.
Melalui pernyataan yang ia unggah di Facebook, putra da’i kondang itu membeberkan perlakuan buruk Aa Gym terhadap Teh Ninih.
Ghaza mencurahkan isi hatinya yang telah lama dipendam terkait perlakuan semena-mena Aa Gym terhadap Teh Ninih.
Menurutnya sikap tersebut tidak pantas dilakukan oleh seorang suami kepada istri.
Baca Juga: Demi Mempercepat UMKM Jabar Go Digital, Ridwan Kamil Gandeng Shopee dalam Membuka Shopee Center
"Hampir satu tahun terlewati, tepatnya satu minggu sebelum hari pernikahan kami. Berat, tanpa kehadirannya. Namun, apa daya. Ketika sebuah kalimat tanya terlontar, 'Buat apa dia hadir?' Seolah lidahku kelu untuk menjawabnya. Entah apa kalimat yang tepat untuk menjawab pertanyaan demikian," tulis Ghaza dalam unggahan di laman Facebook-nya.
"'Untuk apa seorang ibu hadir di pernikahan putranya?' Menurut Anda, apakah jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut? Akankah Anda menjawabnya dengan mudah? Atau Anda akan terdiam membisu, terperanjat karena ayah Anda bertanya demikian kepada Anda?" imbuhnya.
Ghaza merasa perlakuan Aa Gym terhadap Teh Ninih ini sudah melampaui batas karena sang ibu selama ini memilih untuk diam.
Bagi Ghaza, ibundanya merupakan sosok ibu yang tegar dalam menghadapi segala permasalahan dalam rumah tangga.
Baca Juga: Sempat Alami Kritis Akibat Covid-19, Kakak Terry Putri Meninggal Dunia
"Seandainya, ya, seandainya. Aku bisa menjawab dengan, 'Maaf, untuk apa Bapak hadir?' Niscaya akan kujawab dengan demikian. Tapi, ya. Begitulah ibuku. Entah di sudut surga sebelah mana ia dilahirkan. Entah di mana ia menyembunyikan kedua sayapnya. Mengalah, mengalah, dan mengalah. Selalu mengalah. Itulah pilihannya," tulis Ghaza.
"Sayang sekali, ia melahirkanku di dunia. Kedua kakiku masih berpijak di atas bumi. Menjadikan begitu sulit untuk menyusulmu tuk terbang tinggi. Dengan keagungan akhlakmu, kesabaranmu, untuk menghadapi semuanya. Menyimpan semuanya dengan rapi, memilih untuk diam, kemudian menumpahkannya kepada Sang Pemilik langit dan bumi, di kala kami terlelap dengan mimpi-mimpi kami," tambahnya.
