SELEBRITALK - Belum lama ini Tya Ariestya menuai pro dan kontra mengenai metode diet yang diterapkannya. Meski Tya Ariestya pada kenyataannya memang berhasil menurunkan berat badan secara drastis dalam waktu singkat, namun banyak pakar yang menilai ada yang salah dengan metode dietnya.
Metode diet Tya Ariestya yang tidak makan sayur karena dianggap menghambat penurunan berat badan, bebas makan garam, menu diet murah hanya dengan Rp4.350 saja, menuai kontroversi di sosial media.
Menanggapi hal itu Olla Ramlan yang kini penampilannya terlihat lebih kurus karena melakukan diet turut memberikan komentarnya.Menurut Olla Ramlan, metode diet setiap orang memang berbeda-beda.
"Kalau saya pribadi masing-masing orang metabolisme tubuhnya berbeda-beda," kata Olla Ramlan dikutip dari tayangan Lapor Pak di Trans7.
Baca Juga: Jesica Iskandar Blak-blakan Tentang Hubungannya dengan Mantan Cinta Laura
Baca Juga: Tak Hadir di Acara Siraman Aurel, Krisdayanti: Jangan Berlebihan Lah, Besok Pengajian Saya Datang
"Jadi masing-masing sebenernya ngikutin metode dietnya seperti apa aja sih, tergantung kecocokan dari tubuh kita pribadi," sambung Olla.
Olla Ramlan sendiri mengaku melakukan diet dengan sejumlah pantangan yang cukup ketat. Malah metode diet yang diterapkan Olla Ramlan berbanding terbalik dengan metode diet Tya Ariestya.
"Aku mengurangi tidak makan gula, tidak makan karbohidrat seperti nasi, kentang, roti, menghindari juga tepung-tepungan. Jadi bener-bener makan bersih," kata Olla Ramlan.
Baca Juga: Selain Betty Elista, 5 Artis Cantik Ini Juga Pernah Terseret Kasus Korupsi
Baca Juga: Engku Emran dan Noor Nabila Resmi Menikah, Laudya Cynthia Bella Unggah Ini!
"Ucapan dia itu yang membuat pro dan kontra, kalau saya pribadi saya tetep makan sayur, kalau misalnya Tya cocok seperti itu ya sudah," imbuhnya.
Olla Ramlan pun menilai jika saat itu Tya Ariestya hanya bermaksud untuk berbagi cerita saja mengenai metode dietnya. Namun sayangnya hal itu malah menjadi menuai kontroversi.
"Tapi mungkin, apa yang dikatakan Tya ini maksudnya mengedukasi ke orang banyak seakan, jadi banyak yang mengikuti dan gak cocok makanya banyak pro dan kontra," pungkasnya.***