Network
Dan anehnya, menjadi brand ambassador mewah adalah ukuran kesuksesan dan popularitas baru di dunia KPop dan Kdrama.
Namun tidak semua idol bisa menjadi brand ambassador mewah. Di masa lalu, kompetensi perusahaan hiburan bergantung pada kemampuan mereka untuk mendorong artis mereka ke berbagai program TV.
Sekarang, ini semua tentang mendapatkan dan memperbarui kontrak dengan merek-merek mewah. Orang dalam berkomentar, "Menjadi duta merek mewah menjadi semakin penting. Semakin banyak manajer yang menjangkau merek karena sering dianggap sebagai kesuksesan idola."
Fans di sosial media berdebat menentukan siapa yang boleh.menjadi brand ambassador:
“Saya tidak menentang seorang idola menjadi brand ambassador asal terus berkarya di musik atau berkarya di drama. Fokus utama para idola seharusnya adalah kariernya. Tetapi akhir-akhir ini, tampaknya mereka lebih menghargai dukungan merek, tetapi mengabaikan dunia kariernya.”
“Saya mengerti ini adalah masa baru yang kita jalani, tetapi pada masa itu, para idola membuat kemitraan dengan merek dan merilis lagu bersama. Itu masih terjadi, karena IVE dan NewJeans merilis lagu dengan Pepsi dan Coke, tetapi tidak sesering sebelumnya. Blackpink, misalnya, memiliki banyak kesepakatan dukungan, dan seingat saya, tidak ada yang datang benar-benar dengan musik atau drama. Pada titik ini, mereka lebih seperti model atau influencer daripada penyanyi."
“Industri bergerak bodoh dalam pengertian itu. Jika kesuksesan seorang musisi diukur dengan merek, sejujurnya itu sangat merendahkan. Mereka musisi bukan model. Pemodelan bisa menjadi pekerjaan sampingan, bukan prioritas.”
“Tidak masalah jika BLACKPINK keluar dengan musik yang lebih sedikit, tetapi beberapa lagu mereka sangat populer dan sukses secara historis, ini bukan tentang kuantitas, ini tentang kualitas dan popularitas lagu mereka. Ditambah dengan hanya beberapa lagu mereka masih menjadi girl group KPop terbesar di dunia.”
“Salah satu hal paling menyedihkan yang dipopulerkan di KPop. Merek-merek mewah adalah scam dan menjadi kurang populer sampai beberapa idola mulai menggunakan getaran 'kaya'. Merek-merek mewah dinilai terlalu tinggi."
